Judulnya: Harapan Di Tengah Mimpi Yang Terbunuh #Mengejar Hadir-Mu
Mengejar hadir-Mu |
Bukan bermaksud membunuh mimpi yang pernah membuat saya dan perasaan saya terbang membubung tinggi. Saya tahu mimpi itu pernah ada hadir dan membakar semangat saya untuk lebih giat lagi dan jatuh cinta padanya. Setiap hari memikirkannya dan merasa akan sampai disana, berkobar di kala itu datang. Begitulah yang sering dan berulangkali terjadi dalam hidup saya dan bahkan mungkin pada hidup anda juga. Saat anda punya mimpi pasti ada donk harapannya kesanalah anda akan menyandarkan harapan anda. Akan terjadi sesuatu dan Percaya Tuhan pun mendukung anda. Optimis dan semangat terus dikipas supaya cepat sampai
Padahal pandangan anda sudah sempat jauh kepada mimpi itu dan berharap membawa anda berjalan ke arah sana karena hati anda pun yakin. Anda klepak-klepak pada optimisme karena mimpi itu sudah tepat persis didepan mata. Dan tangan anda siap untuk menangkapnya.
Tapi sayangnya, waktu selalu terburu dan memaksa keinginan anda untuk selalu kuat mendesak impian dan harapan itu terjadi. Keinginan dan waktu melebur menjadi satu. Anda dag Dig Dig. Harap-harap cemas.
Berapa lama ada sedang menunggu mimpi dan harapan itu? Dan pada akhirnya buah dari mimpi itu tak kunjung datang bak mati suri. Saya tahu ketika impian itu menyentil hidup anda, saya tahu semangat dan optimisme membubung tinggi. Anda seperti umur 20 tahun dimana baru pertama kali bermimpi. Seperti baru jatuh cinta. Namun, Waktu mengubah semuanya. Kadang menjadi melempem dan kadang seperti kerupuk dalam belanga penggorengan. Kriuknya sampai kemana-mana. Harapan anda sama dengan renyahnya kripik emping yang baru di goreng.
Mimpi pun terkadang seperti kerupuk. Renyah saat baru digoreng, lempem setelah lama diam dalam bungkus toples. Tidak sedikit orang yang saya kenal yang membiarkan mimpinya melempam karena tidak lagi terurus. Mungkin anda bukanlah orang yang terlalu jahat terhadap mimpi dengan segera membunuhnya.
Apakah mimpi itu? Mimpi adalah Harapan baik yang sudah dituliskan dan disiratkan dalam Bathin anda. Jauh dan baik sekali anda menyimpannya, bahkan sudah diekspresikan lewat doa sekalipun belum jelas dan belum ada bentuknya hanya berupa "gambaran" yang terpotret dalam sebuah bingkai. Masih "diawang-awang" belum sampai ke pelupuk mata anda.
Mimpi itu ada yang awalnya saja manis pada akhirnya berujung pahit. Tetapi ada pula yang manis diawal pada akhirnya tetap manis sampai diakhir. Pahitnya dimana? Ketika harapan itu tidak kunjung jadi kenyataan. Di saat itulah anda mangerti bahwa harapan itu pahit. Disaat penungguan membuahkan hasil, disitulah anda berkata: mimpi yang berbuah manis.
Lebih pahit lagi ketika mimpi itu belum menemukan titiknya tetiba harus mati terbunuh tatkala anda sudah sampai level kecewa. Coba deh nyanyikan lagu ini, biar hatimu yang ambyar sakitnya di dalam mimpi yang tidak bahkan belum tergapai dan menangislah dengan tersedu-sedu. Judulnya: Mengejar Hadir-Mu.... Kalau Belum tahu lagunya cari aja di google
Mengejar Hadir-Mu
~~~~~~~//~~~~~~~
Dekat Pada-Mu
Itu Rinduku
Setiap Kataku
Kau Pun Menunggu
Tak Kusangka Kutemukan
Satu Kasih Yang Abadi
Kini Kudatang
Dan Kubawa Hidupku
Memandang wajah-Mu
Mengikuti Kebaikan-Mu
Mengejr Hadir-Mu
Dalam Hidupku ~~~~ (Yesusku)
Membawa Sembahku
Menyatakan Kebesaran-MU
Mengejar Hadir-MU
Dalam Hidupku.
Mungkin anda sedang down hari ini sehingga hatimu bergejolak antara menunggu atau meragukan mimpimu. Nyanyikan lagu ini dan biarkan perasaanmu tertumpah bersamaan dengan syair lagunya. Mungkin ini dapat mengangkat sakit di dadamu dan mengurangi perlahan-lahan rasa ragumu atas mimpi yang menemui kegagalan dan kebuntuan yang mana sudah anda bangun dan berusahaa bangkit dan berjuang meraihnya. Banyak waktu sudah anda habiskan dan seolah seolah berakhir dengan kegagalan dan kesia-siaan. Saya percaya anda tidak sendirian di jalan ini dan dalam pengalaman ini. Tetapi percayalah Tuhan Pasti ada jawaban yang terbaik yang tidak terbaca saat ini.
Terus terang, saya pun tidak tahu bagaimana bertahan di dalam hati yang porak-poranda. Saya hanya berulangkali mencoba meluapkan dengan nyanyian dan kata-kata doa. Dan saya terus menyibukkan diri mengerjakan apa yang bisa saya kerjakan. Sama seperti saya setiap kali menunggu Tuhan berkata-kata demikian juga halnya Tuhan menunggu saya berkata-kata. Dan saya ucapkan kalimat-demi kalimat, dan saya tidak tahu pada kalimat mana Tuhan menangkap doa saya sehingga menggerakkan hati-Nya menjawab atas apa yang saya paling butuhkan dan perlukan. Dan walaupun saya dapat berkata-kata dengan banyak bahasa manusia bahkan yang tidak saya mengerti sekalipun untuk saya ucapkan hanya berharap supaya ada jawaban dan berharap mimpi itu jangan sampai terbunuh. Walaupun pada suatu waktu dan harus terbunuh karena tidak akan pernah terjadi, saya harap saya bisa meletakkan dan merelakan diri pada kerendahan hati menerima segala konsekuensi dari keputusan saya bermimpi dan berharap selama ini. Barangkali itulah bentuk penyaliban pada Tubuh yang fana dengan segala keterbatasan dan ketidakmampuan serta ketidaktahuan karena tidak sempurna melihat mimpi itu. Belajar tenang dan dapat menguasai diri dalam gejolak perang bathin karena mimpi seolah sudah lumpuh dan terbunuh.
Yesaya 30:15 Sebab beginilah firman Tuhan Elohim, Yang Mahakudus, Elohim Israel: "Dengan bertobat dan tinggal diam kamu akan diselamatkan, dalam tinggal tenang dan percaya terletak kekuatanmu." Tetapi kamu enggan,
Tidak mudah memang!.....
Sakitnya tuh sampai ke ubun-ubun...
Sudah ditusuk-tusuk di dada, denyutnya sampai ke ubun-ubun.
Dan anda pun harus bisa tersenyum kepada hati anda yang tersiksa itu...
Belajar Berbesar hati dan melepaskan rasa sakit itu
Jelaskan pada hati anda, manusia tetaplah manusia
Bisanya cuma berharap dan menanti, kalau-kalau Tuhan sepakat dengan mimpi anda
Coba juga dengan senandung.... lagu dudududu....dudududu.....
masih keiris juga....?????
Menjeritlah.... lepaskan jeritan anda dengan senandungmu kepada Tuhan....
Mungkin Tuhan menjawabnya dengan cara itu.
Belum juga?????
Ulangi sampai yang tersisa hanyalah Yesus dalam hidup anda....
Begitulah seterusnya...
Post a Comment for "Judulnya: Harapan Di Tengah Mimpi Yang Terbunuh #Mengejar Hadir-Mu"