Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Test Hubungan Dengan Tuhan.

 

Memperbaiki hubungan dengan Tuhan

Tidak hanya kesehatan yang perlu ditest, hubungan dengan Tuhan juga perlu ditest, masih adakah gairah menyembah Tuhan? Masih adakah gairah baca surat cintaNya? Atau apakah anda sedang menjauh dari Tuhan berpindah ke lain hati? Sehingga membuat hati Tuhan cemburu?

Anda sibuk test rapid untuk memastikan tidak terkena copid, lalu kapan terakhir test hubungan dengan Tuhan, sehingga tahu bahwa hubungan kamu dengan Tuhan baik-baik saja?

Seringkali pengalaman terjadi bahwa sebenarnya tidak ada niat diawal jika harus menjauh karena kecewa pada Tuhan, tetapi hal itu bisa saja terjadi. Apa yang pernah terjadi pada saya saat itu bisa saja terjadi pada banyak orang bahkan yang sungguh-sungguh kepada Tuhan. 


 Ditengah ketidakpastian setelah sekian lama (mungkin) berharap atau bergumul untuk sesuatu. Ketika sudah dipuncak pengharapan dan diambang batas penantian, kenyataan pahit kemudian kembali harus ditelan. Itu sebabnya orang yang sudah sungguh-sungguh berharap berkata: sudah sekian lama saya berdoa untuk ini, itu tetapi tidak ada jawaban. Sudah sekian lama saya ikut Tuhan dan malah memilih pindah gereja demi bawa anak-anak supaya berubah, agar hidupnya lebih baik dan meninggalkan kenakalannya, tapi lihatlah, sampai sekarang tidak berubah. Suamiku, yang sudah bertahun-tahun aku doakan masih saja seperti dulu.


Semua harapanku sirna dan Tuhan tidak jawab-jawab doaku. Rasanya aku ingin menyerah dan mau berhenti mengikut Tuhan dengan sungguh-sungguh. - "Terasa ngilu dengan pengalaman seperti ini. Seperti daun kering yang hendak lepas dari dahannya dan segera lekas rontok dan jatuh ketanah.


Teman atau siapa bisa saja memberi saran untuk tetap bersabar. Tidak ada yang salah dengan saran tersebut. Tetapi sebagian yang pernah jatuh dan imannya rontok ke tanah, akan ada yang berkata: aku juga dulu seperti itu, dan akupun tidak lagi bersungguh-sungguh kepada Tuhan. Sakit rasanya sudah berharap tapi harapan itu tidak menemui titik terang. Seperti tidak ada harapan dan aku sudah kecewa. Aku sudah malas berdoa dan jarang ke gereja.


Apakah itu solusi Masalah?

Banyak orang yang sudah pernah berada dititik ini tetapi ada berbagai macam pilihan yang mereka terapkan bagi langkah mereka akan menjadi apa. Dengan penuh kesadaran seseorang akan tetap berdiri dalam iman karena iman meneguhkan iman. Ada yang dengan kesadaran pula orang akan meninggalkan Tuhan dan hubungannya kepada Tuhan, yang satu lagi karena dengan kesadaran penuh doanya tidak/belum dijawab karena rasa kecewanya hatinya tawar pada Tuhan tetapi karena sadar dia tidak bisa jauh dari Tuhan dan karena sudah mengecap kebaikan Tuhan akhirnya merajut kembali hubungannya kepada Tuhan.


Yang benar adalah:

Seberapa jauhpun anda meninggalkan Tuhan, asalkan mau kembali kepadaNya dan mengakui dosa dan kembali mencari wajah Tuhan dengan sungguh-sungguh dan tersungkur dikakiNya, maka Tuhan Yesus akan menyambutnya kembali karena Dia Bapa yang baik. Catatlah baik-baik bahwa Ia Bapa yang baik

Lagi pula Yesus berjanji bahwa sejauh timur dari barat Ia akan melupakan pelanggaran-pelanggaran dan mengampuni dosa-dosa kita. Siapa yang sebaik Yesus? Tidak ada. Dengan kesadaran itulah kita harus senantiasa bersyukur atas kasihNya, atas panggilanNya kepada kita dari jutaan umat manusia dibawah kolong langit ini kita adalah orang-orang yang dipilih untuk mengalami kasihNya, kuasaNya serta kebaikannya.


Jika suatu saat mengalami rasa kecewa karena doa-doa yang tidak dijawab, jika dengan penuh kesadaran dan mengakui bahwa hidup tanpa Tuhan, tanpa kedekatan hubungan dengan Tuhan hidupmu hampa /hambar atau merasa sesuatu ada yang kurang, kamu juga harus sadar untuk respon bahwa kamu butuh Tuhan entah doamu dijawab atau tidak dijawab bahwa kasih karunia Tuhan cukup bagimu. Jangan keraskan hati untuk merespon panggilannya. Saatnya kamu ambil waktu untuk menyembahNya.


Sangat menyakitkan memang ketika doa bertahun-tahun bahkan berpuluh tahun tidak dijawab,  hati meringis. Berkali-kali berharap dan berkali-kali pula kecewa. Mirisnya sampai terbawa-bawa mimpi dan memaksa harus mengulang pengharapan yang sama.

"Saya katakan itulah hidup."

Sayangnya, seringkali ingin mengubah hidup kita sama seperti orang lain yang selalu mendapatkan apa yang mereka cari. Itu pula yang membuat hati seseorang berontak merasa tidak terima ketika doa mereka tidak dijawab atau ketika mengejar apa yang diharapkan tetapi tidak mendapatkan.


Hidup ini sulit ditebak, dan jalan yang terbaik itu tidak mudah dicari. Walaupun bertahun-tahun menangis karena ingin sampai kepada pengharapan itu, tetapi ada jalan lain yang memang kita tidak lihat dan kita tidak tahu. Yang tahu hanyalah Tuhan. Dengan kata lain kita berusaha memaksa agar kita sampai kepada tujuan dengan cepat padahal secara waktunya Tuhan, perjalanan masih jauh. 


Apapun nanti hasil yang kamu terima, bersikaplah bahwa itu kehendak Tuhan yang terbaik, Tuhan tidak pernah memberikan batu kepada yang minta roti atau memberi ular kepada yang minta ikan. Perhatikan selalu hubungan dengan Tuhan jangan sampai sakit.


Karena itu, perhatikanlah dengan saksama, bagaimana kamu hidup, janganlah seperti orang bebal, tetapi seperti orang arif, Efesus 5:15



Post a Comment for "Test Hubungan Dengan Tuhan."