Bahasa Roh Atau Bahasa Lidah
Menanggapi pernyataan dan pertanyaan teman terkait tentang bahasa roh atau yang sering di sebut bahasa lidah. Bermula dari pembicaraan seorang teman yang datang berkunjung ke rumah saya beberapa waktu sebelum artikel ini di tulis. Juga pertanyaan tentang bahasa roh yang sering diucapkan dalam ibadah-ibadah digereja atau kebaktian-kebaktian di rumah-rumah.
Yang menarik dalam pembahasan saya kali ini tentang bahasa roh atau bahasa lidah yang sering diperkatakan dalam banyak ibadah maupun doa-doa mereka. Apa ada yang salah dengan bahasa roh atau bahasa lidah?
Dalam hal itu bahasa roh itu tidak ada masalah dan saya meyakini bahasa roh atau bahasa lidah itu ada dan dapat di perkatakan oleh siapa pun yang percaya Tuhan Yesus dan sudah di baptis dengan Roh Kudus, karena dalam Alkitab perjanjian baru di sebutkan bahwa bahasa roh atau bahasa lidah adalah karunia yang diberikan Tuhan bagi setiap orang yang percaya kepadaNya. Bahasa Roh itu ada. Dan Tuhan pun berikan saya karunia itu sehingga saya bisa menulisnya disini. Bahasa Roh tidak diajarkan oleh manusia untuk memperkatakannya karena bahasa Roh murni datangnya dari Tuhan saat Roh Kudus di curahkan.
Kisah Para Rasul 2:4
Maka penuhlah mereka dengan Roh Kudus, lalu mereka mulai berkata-kata dalam bahasa-bahasa lain, seperti yang diberikan oleh Roh itu kepada mereka untuk mengatakannya.
Bahasa sendiri memiliki arti sebagai kemampuan yang di miliki oleh manusia untuk berkomunikasi yang berupa tanda atau kata. Jadi jelas bahwa bahasa itu adalah komunikasi. Bahasa Roh di percaya sebagai arus komunikasi yang di inisiasi oleh Roh Tuhan sendiri untuk berbicara langsung kepada Allah untuk menyampaikan keluhan-keluhan yang tidak terucapkan. Atau dalam pengertian bahasa rahasia Tuhan karena merupakan keluhan-keluhan yang tidak terucapkan dan hanya di ucapakan oleh Roh. Roma 8:26-27 (TB) Demikian juga Roh membantu kita dalam kelemahan kita; sebab kita tidak tahu, bagaimana sebenarnya harus berdoa; tetapi Roh sendiri berdoa untuk kita kepada Allah dengan keluhan-keluhan yang tidak terucapkan.
1 Korintus 14:2 (TB) Siapa yang berkata-kata dengan bahasa roh, tidak berkata-kata kepada manusia, tetapi kepada Allah. Sebab tidak ada seorang pun yang mengerti bahasanya; oleh Roh ia mengucapkan hal-hal yang rahasia.
Bahasa roh muncul saat seseorang atau sekelompok orang dipenuhi oleh lawatan Roh Kudus dan sebagai tanda seseorang dipenuhi Roh Kudus (1 Korintus 14:22). Jadi kehadiran bahasa Roh itu semata karena lawatan dari pada Roh Kudus, bukan perkataan hafalan.
Lalu masuk kepada pembahasan pertanyaan seorang teman yang bertanya: " gmn menurutmu dgn bhs roh (gimana menurutmu dengan bahasa roh -red)"? Saya yakin pertanyaan ini muncul dan dilemparkan kepada saya karena keraguan atau keingintahuan bagaimana pendapat saya tentang bahasa roh yang biasa ada di gereja.
Bahasa roh itu adalah karunia yang diberikan Tuhan bagi tiap-tiap orang untuk membangun dirinya sendiri. 1 Korintus 14:4 Siapa yang berkata-kata dengan bahasa roh, ia membangun dirinya sendiri, tetapi siapa yang bernubuat, ia membangun Jemaat.
Saya percaya bahasa Roh itu ada karena saya juga dapatkan karunia berbahasa roh. Tapi masalahnya, bahasa roh yang sering saya dengar diucapkan orang, bagi saya sangat meragukan. Sebab rasul Paulus berkata dalam 1 Korintus 14:10 (TB) Ada banyak — entah berapa banyak — macam bahasa di dunia; sekalipun demikian tidak ada satu pun di antaranya yang mempunyai bunyi yang tidak berarti.
Bahasa itu, bahasa apapun memiliki makna yang jelas dan lugas. Bukan seperti yang biasa saya dengar hanya pengucapan satu dua kata, dan itu terus di ulang-ulang. Begitu di komando dari mimbar; ayo menyembah, ayo berdoa, maka dengan spontan jemaat terkomando dengan doa dan penyembahan yang terdiri dari satu dua kata yang diulang-ulang terus menerus.
Bahasa roh yang pernah saya alami bukan satu dua patah, namun terdiri dari perkataan-perkataan atau kalimat-kalimat yang memiliki arti yang jelas. Sama halnya saat berbicara atau berkomunikasi dengan sesama. Tentu bukan satu kata saja yang diulang-ulang. Atau saat berdoa kepada Tuhan, bukan satu dua kata saja yang kita ucapkan melainkan rangkaian kalimat-kalimat yang memiliki arti dan tujuan yang jelas.
Rasul Paulus menuliskan, bahwa orang yang berkata-kata dengan bahasa roh, rohnya-lah yang berdoa sedang akal budi tidak. Untuk itu kalau berdoa dengan bahasa roh tetap harus berdoa juga dengan akal Budi.
1 Korintus 14:14-15 (TB) Sebab jika aku berdoa dengan bahasa roh, maka rohkulah yang berdoa, tetapi akal budiku tidak turut berdoa.
Jadi, apakah yang harus kubuat? Aku akan berdoa dengan rohku, tetapi aku akan berdoa juga dengan akal budiku; aku akan menyanyi dan memuji dengan rohku, tetapi aku akan menyanyi dan memuji juga dengan akal budiku.
Sebab di dalam Injil Matius dijelaskan, melayani / mengasihi Tuhan harus dengan segenap hati dan segenap akal budi. Matius 22:37 Jawab Yesus kepadanya: "Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap akal budimu.
Menyembah Tuhan harus dengan kesadaran penuh karena mengasihi Tuhan dan dengan kesadaran penuh berkata-kata dengan kata-kata yang keluar dari dalam hati yang paling dalam karena apa yang Tuhan sudah kerjakan. Ada rangkaian kata-kata dan kalimat yang benar-benar kita sadari dan pahami makna dari ucapan-ucapan tersebut bahwa itu memuliakan Tuhan. Akal Budi dituntut berperan aktif dalam mengekspresikan penyembahan karena kita manusia bukan robot.
Terus terang, saya meragukan orang-orang yang "ngakunya berbahasa roh yang sering aku dengar dalam banyak kebaktian. Selain karena kata-kata yang hanya itu itu saja diucapkan, orang yang mengaku dirinya berbahasa Roh, tidak menunjukkan bahwa hidup dalam roh dan di pimpin oleh Roh Kudus.
Kedua alasan ini membuat saya meragukan bahasa roh yang biasa diucapkan/ dipakai orang dalam ibadah dan doa-doa dan penyembahan mereka.
Orang yang "mengaku" berbahasa roh tapi tidak hidup dalam roh dan kebenaran, sulit dipercaya bahwa kata-kata yang di klaim sebagai bahasa roh datang dari Roh Allah. Sedangkan dalam kitab Yohanes berkata: orang yang hidup dalam Roh Kudus, Roh Kudus itu akan menuntun orang kepada seluruh kebenaran dan menginsafkan dunia akan dosa- dosanya.
Yohanes 16:8, 13-14 (TB) Dan kalau Ia datang, Ia akan menginsafkan dunia akan dosa, kebenaran dan penghakiman;
Tetapi apabila Ia datang, yaitu Roh Kebenaran, Ia akan memimpin kamu ke dalam seluruh kebenaran; sebab Ia tidak akan berkata-kata dari diri-Nya sendiri, tetapi segala sesuatu yang didengar-Nya itulah yang akan dikatakan-Nya dan Ia akan memberitakan kepadamu hal-hal yang akan datang
Ia akan memuliakan Aku, sebab Ia akan memberitakan kepadamu apa yang diterima-Nya dari pada-Ku
Dengan demikian cukup jelas peranan Roh Kudus apabila seseorang di penuhi Roh Kudus atau mengalami pencurahan Roh Kudus, entah ia berkata-kata dengan bahasa roh atau tidak.
1. Menginsyafkan dunia akan dosa-dosa, kebenaran dan penghakiman.
2. Roh Kudus akan menuntun kepada Seluruh Kebenaran.
3. Akan memuliakan Tuhan.
Ciri-ciri orang yang dipenuhi Roh Kudus akan hidup dalam buah-buah kebenaran / buah-roh Roh. Bukan hidup dalam kedagingan yang membinasakan, sebab orang yang senantiasa di pimpin oleh Roh setiap waktu di perbaharui untuk memperoleh pengetahuan yang benar menurut gambar Kristus.
Kolose 3:10
dan telah mengenakan manusia baru yang terus-menerus diperbaharui untuk memperoleh pengetahuan yang benar menurut gambar Khaliknya;
Seringkali klaim "dapat berbahasa roh" seolah menunjukkan tingkat kerohanian yang sudah di level kedewasaan rohani. Padahal bahasa roh yang sering diklaim sebagai bahasa roh masih perlu diuji apakah benar dampak dari pencurahan Roh Kudus atau karena sudah biasa di lafalkan akhirnya jadi latah? Dan itu dapat dilihat dari karakter seseorang adakah Roh dan pikirannya sudah dibaharui? (Efesus 4:23)
Bahasa Roh itu karunia Tuhan yang diberikan untuk anak-anak-Nya. Kapan saja pun Tuhan kehendaki, Tuhan akan berikan itu bagi anak-anakNya untuk mengatakannya. Bagian kita sebagai anak-anak Tuhan, tetaplah menyembah dengan bahasa masing-masing yang kita miliki dulu. Jangan terpaku dengan komando dari mimbar yang menyuruh jemaat berbahasa roh, lalu dengan cepat pakai bahasa yang cuma satu dua kata. Yang kita sendiripun tidak tahu artinya.
Kalau disuruh menyembah, menyembah-lah dulu dengan bahasa kita karena selain tahu artinya dan orang yang mendengar pun terberkati. Dari pada menirukan apa yang tidak kita tahu atau terdoktrin dari mimbar yang melakukan pun tidak tahu artinya. 1 Korintus 14:19 (TB) Tetapi dalam pertemuan Jemaat aku lebih suka mengucapkan lima kata yang dapat dimengerti untuk mengajar orang lain juga, dari pada beribu-ribu kata dengan bahasa roh.
Menyembahlah dengan bahasa kita dulu. Ada bagian Tuhan disaat kita menyembah, Roh-Nya di curahkan dan kalau menurut Tuhan kita harus berkata-kata dengan bahasa Roh, bahasa itu akan keluar dari mulut kita dan bukan seperti kata-kata yang di ucapkan oleh kebanyakan orang pada umumnya.
Seperti teman saya bilang, baru masuk Kristen sudah bisa bahasa roh, bahkan sudah langsung di kasih pelayanan. Di dalam pelayanan ada yang hidupnya tidak beres, peselingkuh, suka bohong sudah langsung dikasih mimbar untuk jadi pemimpin pujian (Worship leader) dalam ibadah dan menyuruh jemaat menyembah pakai bahasa roh, sedangkan jemaat yang dipimpinnya jemaat baru yang baru masuk Kristen. Ada yang jadi guru sekolah minggu sedangkan dasar-dasar / asas-asas pokok penyataan Tuhan masih memerlukan susu, belum makanan keras. Jangan jadikan bahasa roh jadi rujukan atau rekomendasi untuk kelayakan memegang pelayanan.
Jemaat dididik melakukan apa yang tidak dimengerti, tidak diketahui dan tidak dipahami. Harusnya tujuan pelayanan untuk membawa jiwa-jiwa kepada Kristus supaya mereka diselamatkan, makanya pelayan jemaat Tuhan harus orang yang beriman, dewasa rohani dan tidak baru bertobat. Inilah saya maksud penyesatan. Ibadah dijadikan sebagai pengejaran bahasa roh, sedangkan itu karunia yang kapan pun Tuhan kehendaki pasti terjadi. Jemaat tidak lagi di didik jadi penyembah Bapa yang menyembah dalam roh dan kebenaran (Yoh. 4: 23 & 24). Padahal Tuhan ingin semua umatnya jadi "Penyembah Dia" serta memerintahkan untuk fokus mengejar kekudusan bukan bahasa roh. Ibrani 12:14
Berusahalah hidup damai dengan semua orang dan kejarlah kekudusan, sebab tanpa kekudusan tidak seorang pun akan melihat Tuhan.
Teman saya melanjutkan, Worship leader seorang yang (dulu) peselingkuh, suka bohong. Waktu pimpin penyembahan, tidak ada urapan-Nya. Wajar, karena hal pertama, dia saja masih suka hidup dalam dosa (tidak hidup dalam pertobatan), dan yang kedua dia tidak menyembah Bapa dalam Roh dan kebenaran (dalam kepenuhan Roh Kudus dan dengan akal Budi) tapi dia memperkatakan satu dua patah kata yang dia sendiri tidak tahu artinya. Belum lagi, jika sebelum naik ke mimbar, belum minta ampun kepada Tuhan akan dosa-dosanya. Bayangkan saja, kita, setelah buat dosa, mau berdoa kepada Tuhan, itu susahnya minta ampun. Untuk bisa masuk hadirat Tuhan itu penuh perjuangan. Jadi sangat mengherankan orang yang masih hidup dalam kedagingan bisa leluasa "berbahasa roh".
Ada sebuah video kesaksian, dalam kesaksian itu di sampaikan bahwa ia melihat (dalam penglihatan pada saat menyembah, dia mengalami lawatan Tuhan) Tuhan Yesus meneteskan air mata seperti darah dan berjatuhan deras seperti hujan. Lalu ia bertanya, kenapa Yesus menangis? Karena mereka tidak MENGASIHI AKU, tidak mengikuti teladan-Ku. Pengorbanan seperti apalagi yang belum cukup, sehingga mereka masih melukai hati-Ku? Sedangkan iblis sedang giat bekerja keras di bumi untuk menyesatkan umat-Ku di bumi. Sekarang pergilah; peringatkan hamba Tuhan, mereka harus menukar kotbah dan ajaran yang mereka sampaikan. Mereka harus sadar bahwa mereka bukan di utus untuk berkotbah tentang hal-hal di bumi. Mereka seharusnya memperingatkan jemaat tentang kedatangan-Ku. Mereka seharusnya berkotbah tentang kerajaan sorga kepada umat-Ku. Tuhan berkata: ajaran yang mereka sampaikan bukan berasal dari pada-Ku.
Relevansinya, kalau hidup seseorang di Penuhi Roh Kudus termasuk telah berbahasa roh seperti yang digembar-gemborkan adalah bahasa Roh, Tuhan tidak akan bersedih dan menangis melihat penyesatan yang dilakukan iblis di bumi dan menegor hamba Tuhan yang sudah mengkotbahkan apa yang tidak di perintahkan Tuhan Yesus. Artinya ada banyak yang salah dalam gedung gereja dan jemaat Tuhan tidak sadar bahwa mereka sedang di giring masuk dalam penyesatan.
Orang yang hidup di pimpin oleh Roh Kudus, pasti mengerti hati-Nya Tuhan dan Misinya Tuhan bagi jiwa-jiwa. Tak perlu Tuhan bersedih lihat hamba Tuhan yang tidak mengajarkan kebenaran, berita pertobatan, berita tentang kerajaan Allah dan persiapan kedatangan-Nya.
Orang kalau hidup di pimpin oleh Roh Kudus akan melakukan kehendak Bapa di sorga. Nyatanya, mengklaim berbahasa roh tetapi tidak hidup dalam tuntunan Roh atau kehendak Tuhan.
Dan Allah yang menyelidiki hati nurani, mengetahui maksud Roh itu, yaitu bahwa Ia, sesuai dengan kehendak Allah, berdoa untuk orang-orang kudus.
Kisah Para Rasul 10:46 (TB) sebab mereka mendengar orang-orang itu berkata-kata dalam bahasa roh dan memuliakan Allah.
M A R A N A T H A
Post a Comment for "Bahasa Roh Atau Bahasa Lidah"