Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Penyesatan Dalam Gedung Gereja

Manusia menuhankan manusia

Pesan Tuhan Yesus menjelang akhir zaman yang pertama adalah "Waspadalah supaya jangan ada orang yang menyesatkan kamu! (Markus 13:5). Sebab penyesatan banyak terjadi di gedung gereja selain di luar gereja. Oleh karenanya Yesus terlebih dahulu memperingatkan murid-muridnya agar waspada dengan penyesatan.


Penyesatan ada bentuknya yang nyata-nyata dan biasanya penyesatan yang nyata-nyata ini akan mudah di ketahui sebab sangat nyata pemutar-balikan Firman. Ada juga penyesatan yang sangat halus sehingga akan sulit mengetahui karena dibungkus sangat rapi tetapi dilakukan secara masif. Penyesatan juga dilakukan dengan mengutip ayat-ayat Alkitab tetapi menyamarkan arti sebenarnya, sehingga kalau tidak jeli dan memahami ayat maka akan tertipu.


Penyesatan yang sulit diketahui sering terjadi dari dalam gedung Gereja atau yang menyebut dirinya hamba Tuhan karena dibungkus sangat rapi dan hanya orang-orang yang memiliki kepekaan Roh yang dapat mengetahui ini. Kita tahu juga, hal ini di dukung karena begitu besar kepercayaan jemaat kepada pendeta / pengkotbah bahkan melebihi dari pada kepercayaan kepada Tuhan.

Ini harus lebih di waspadai, sebab manusia yang menggantungkan kepercayaannya kepada pendeta/ hamba Tuhan tidak akan bisa melihat barang sedikit pun penyesatan yang dilakukannya. Apalagi sudah menyangkut "pengidolaan" semua yang menyangkut kepada pribadinya akan dilihat sebagai kebenaran. Anda harus care dan berprinsipal kepada pengajaran Kristus, bahwa kemungkinan itu pasti ada, termasuk kemungkinan di sesatkan di dalam gedung gereja. Matius 7:15
"Waspadalah terhadap nabi-nabi palsu yang datang kepadamu dengan menyamar seperti domba, tetapi sesungguhnya mereka adalah serigala yang buas. 


Siapakah mereka? Ya tentu nabi palsu. Namanya nabi palsu, mereka menyatakan dirinya sebagai nabi, sebagai hamba Tuhan, sebagai gembala tetapi Tuhan tidak pernah mengutus mereka untuk itu. Itulah nabi palsu yang harus di waspadai. Mereka akan berkotbah sesuai kepentingan dirinya sendiri dan kelompoknya, yang kedengarannya manis tetapi bukan dari ajaran Kristus. Waspadalah dengan nabi-nabi palsu yang demikian.


Cara Mengetahui Nabi Palsu (Penyesat)


Matius 7:20
Jadi dari buahnyalah kamu akan mengenal mereka.


Cara mengetahui nabi palsu  adalah mengenali mereka dari buahnya. Lihatlah buahnya. Buah apa yang disuguhkan kepada anda. Buah menunjukkan siapa dia, apakah nabi palsu yang datang padamu dengan topeng kepalsuan? Maka:

1. Lihatlah buah pengajarannya.

Ada banyak pengkhotbah yang tidak mengkotbahkan tentang hal kerajaan sorga dan kebenaranNya melainkan mereka selalu berbicara tentang berkat, berkat dan berkat. Kotbah-kotbah yang tidak berasal dari Tuhan, jelas tidak akan terverifikasi secara Roh. Lihatlah nabi-nabi dan rasul-rasul, pengajaran yang berasal dari Tuhan adalah pertobatan, Kerajaan Allah dan Kebenaran.

 

2. Lihat karakternya. 

Kalau belum punya karakter yang memancarkan karakter Kristus, ia adalah nabi palsu.

3. Lihat Moralnya.

Moral juga bisa soal dukungan kepada pertentangan ajaran Tuhan. Kalau ada perbuatan salah terjadi dalam gereja atau pelayan Tuhan, namun membiarkan hal itu terjadi, maka ia adalah nabi palsu. Ada banyak hamba Tuhan yang mau menikahkan pasangan menikah hamil diluar nikah atau menikahkan jemaat yang cerai hidup. Pastilah hamba Tuhan yang demikian nabi palsu. Sebab telah mendukung percabulan dan perzinahan dalam gereja.

4. Lihat gaya hidup dan pergaulannya.

Tidak jarang pelayan altar dan jemaat yang masih hidup dalam kedagingan. Suka night club, ke bar, tempat karaoke dan ke kafe-kafe. 
Gaya hidup yang tidak kalah dengan gaya dunia, foya-foya, tidak bisa menguasai diri. Hati-hatilah dengan hamba Tuhan demikian, sebab itu bukan dari Tuhan. 
Roma 12:2
Janganlah kamu menjadi serupa dengan dunia ini, tetapi berubahlah oleh pembaharuan budimu, sehingga kamu dapat membedakan manakah kehendak Allah: apa yang baik, yang berkenan kepada Allah dan yang sempurna.



 Untuk itu, memperingatkan agar jemaat jangan sampai Men-Tuhan-kan hamba Tuhan, sebab tidak semuanya yang menyebut dirinya hamba Tuhan, adalah benar hamba Tuhan. Ada banyak diantaranya hanya serigala berbulu domba. Waspadalah.


Dulu, saya sangat menjunjung jabatan seorang pendeta. Saya sangat menghormati mereka. Sebab saat itu saya belum mengerti firman Tuhan. Sehingga apa yang mereka kotbahkan saya anggap semua adalah kebenaran. Dan lagi pula seorang hamba Tuhan, saya pikir sudah pasti benar.

Pengenalan dan pengetahuan pun semakin bertambah. Persepsi saya tentang pendeta /hamba Tuhan mulai sedikit terbuka. Apa yang saya anggap pada pendeta adalah mutlak kebenaran, mulai tergeser. Ternyata, ada begitu banyak jabatan pendeta hanyalah status jabatan bukan pelayanan yang menjunjung kemurnian.


Atau barangkali ada diawal pelayanannya memang murni tulus untuk melayani, tetapi ketika tiba di persimpangan jalan mengalami masalah - benturan, akhirnya salah jalan dan motivasi awal menjadi rontok. Kemurnian itu berubah menjadi motivasi yang lain. Hukum sebab akibat.


Sama juga sih bahayanya dengan orang yang memilih jadi hamba Tuhan supaya dapat makan, dapat jabatan yang tinggi, ketenaran dan popularitas. Siapa sih yang tidak tergiur dengan jabatan hamba Tuhan apalagi di tempatkan, kalau kata dunia "lahan basah"? Kalau hatinya bukan karena jiwa-jiwa pasti tertarik mendapatkan jabatan dan ketenaran itu. 

Tak jarang perebutan kursi jabatan dan lahan basah sering terjadi. Tidak terima kalau di tempatkan di daerah-daerah kecil yang jemaatnya sedikit dengan kehidupan pas-pasan. Takut sampai disana hidupnya miskin dan harus berjuang keras untuk menyambung hidup.


Itu segelumit kehidupan hamba Tuhan.  Jika hati mereka benar-benar untuk Tuhan dan mau melayani jiwa-jiwa, hamba Tuhan ini akan menerima kemana pun Tuhan {buang} bawa, sebab yang diurus bukan perkara dunia melainkan perkara sorga atau kerajaan sorga.


Dulu, saya sangat membela pendeta, sebagai orang yang di hormati. Sama seperti pandangan saudara yang lain, memandang hamba Tuhan sebagai wakil Tuhan, sehingga harus di hormati sekalipun ia salah. Dengan berpegang pada yang tertulis pada Alkitab, Mazmur 105:15
"Jangan mengusik orang-orang yang Kuurapi, dan jangan berbuat jahat kepada nabi-nabi-Ku!" 


Apakah mereka benar-benar diurapi? Lagi pula di ayat itu di sebutkan "kepada nabi-nabi-Ku". Apakah hamba Tuhan sekarang ini nabi?  Sebab nabi-nabi Tuhan menyampaikan kebenaran. Sedangkan hamba Tuhan banyak yang pesanan. Kotbah-kotbah yang dikotbahkan hanya kotbah yang menguntungkan, bicara berkat, berkat dan berkat.

Sebagai jemaat yang mengerti kebenaran, umat Tuhan di perintahkan untuk taat dan tunduk kepada pemimpin-pemimpin sebab mereka berjaga-jaga atas jiwa kita. Ada pengkategorian pemimpin yang harus di taati yaitu "yang berjaga-jaga atas jiwa kita." Kalau hamba Tuhan atau pemimpin rohani tidak berjaga-jaga atas jiwa anda melainkan atas uang anda, kenapa harus tunduk dan taat kepada mereka?

Di dalam Ibrani 13:17
Taatilah pemimpin-pemimpinmu dan tunduklah kepada mereka, sebab mereka berjaga-jaga atas jiwamu, sebagai orang-orang yang harus bertanggung jawab atasnya. Dengan jalan itu mereka akan melakukannya dengan gembira, bukan dengan keluh kesah, sebab hal itu tidak akan membawa keuntungan bagimu. 


Beberapa diantara manusia harus membuang akal Budi mereka demi kepercayaan kepada pendeta/ pastor, sama seperti yang saya alami dulu. Kata pendeta/ pastor adalah kata Tuhan sehingga tidak mau membuka diri kepada kebenaran dari Tuhan. Padahal banyak kebenaran yang tersembunyi bagi pendeta /pastor atau sengaja menyembunyikannya demi keuntungan pribadi.


Penyesatan itu tidak mungkin tidak ada. Kalau penyesatan dari luar bisa dengan mudah kita deteksi lalu berkata: itu penyesatan. Tetapi kalau penyesatan itu berasal dari gedung gereja dan dari orang yang selama ini kita percaya yang di labeli hamba Tuhan, itu susah sekali. Disinilah diperlukan kepekaan roh yang super extra. Kita uji segala sesuatu berdasarkan firman Tuhan.

Matius 7:15
"Waspadalah terhadap nabi-nabi palsu yang datang kepadamu dengan menyamar seperti domba, tetapi sesungguhnya mereka adalah serigala yang buas.


Jangan letakkan kepercayaan anda kepada hamba Tuhan / Pendeta / pastor karena mereka juga sama seperti kita. Sama-sama berpeluang jatuh dalam dosa, berpeluang menyesatkan. Letakkanlah kepercayaan anda sepenuhnya kepada Tuhan kepada FirmanNya supaya dapat membedakan mana kehendak Tuhan dan yang mulia.
Roma 12:2
Janganlah kamu menjadi serupa dengan dunia ini, tetapi berubahlah oleh pembaharuan budimu, sehingga kamu dapat membedakan manakah kehendak Allah: apa yang baik, yang berkenan kepada Allah dan yang sempurna.



Gini loh, jangan berpikir bahwa pendeta itu malaikat yang tidak mungkin salah, malaikat saja sampai diterjun bebaskan dari surga jatuh ke bumi karena melakukan kesalahan. Sesekali out of the box (keluar dari kotak). Keluar dari pengajaran gedung gereja dan coba belajar firman Tuhan dengan kemandirian bersama dengan tuntunan Roh Kudus. Ditangan kita masing-masing ada Alkitab, dan dianugerahkan Roh Kudus sebagai pembimbing kita. Latih kepekaan untuk mendengar suara Tuhan dan suara hati anda. Sesekali jadilah jemaat independent / jemaat yang tidak bergantung pada kotbah-kotbah di mimbar.


Ini akan membuang kefanatikan anda kepada pendeta / hamba Tuhan atau denominasi gereja. Biarkan Roh Kudus mengajari anda dengan cara-Nya yang terpenting jangan menolak didikan Tuhan.


Suatu hari, seorang jemaat mencak-mencak pada saya karena menolak ikut keputusan seorang pendeta. Dia tanya pada saya: kamu percaya pak A, tidak? Dengan tegas saya jawab. Saya tidak percaya pak A saya percaya Yesus. Pak A ini adalah seorang pendeta sekaligus gembala di gereja. 


Dia marah-marah pada saya. Kamu tidak percaya Pak A, jadi kamu percaya siapa? Percaya Yesus lah. 
Kan konyol pertanyaannya. Pake banget lagi. Jelas-jelas tidak ada ayat yang menyuruh manusia untuk percaya pendetanya atau pastornya. 


Kita boleh memutuskan sesuatu sesuai dengan iman dan kepercayaan kita. Menolak ikut aturan pendeta A karena dari segi kebenaran menurut firman Tuhan yang kita tahu berseberangan dengan iman kita ya sah-sah saja menolak. Jangan sampai men-Tuhan-kan pendeta, sehingga apa yang pendeta katakan atau sampaikan bagi kita adalah mutlak kebenaran.

Tidak semua pendeta jujur menyampaikan kebenaran, tidak semua juga pendeta peka terhadap keadaan zaman. Buktinya, banyak yang di sebut hamba Tuhan mau diperalat dunia untuk menyampaikan pesan-pesan dunia. Kotbah-kotbahnya banyak yang tidak relevan dengan keadaan zaman karena tidak peka dengan suara Tuhan, ajarannya banyak yang menyimpang dari kebenaran.


Terlalu banyak hal yang harus disampaikan. Nanti saya buat berlanjut. Yang terpenting, jangan jadikan Fendeta idola anda. Cukup Yesus saja yang jadi idola anda karena Dia Tuhan yang Benar dan layak di contoh. Dari hal apapun Yesus tidak bercacat cela. Sebab jika anda mencoba mengidolakan Fendeta, anda akan mengesampingkan Yesus Kristus dan menuhankan Fendeta.

Post a Comment for "Penyesatan Dalam Gedung Gereja"