PUISI SEPASANG SEPATU TUA
Puisi "sepasang Sepatu
Siapa yang tidak mengenalmu?
Wahai sepasang sepatu
tua-muda, kaya-miskin, orang desa-orang kota, penguasa -budak.
Semua mengejar berlomba-lomba mencarimu.
Rumah-rumah dipenuhi tumpukan pasang-pasangan
tidak ada yang luput darimu, dari jangkauan pengawasanmu
Sepasangan sepatu memberi keindahan
yang cacat kau tutupi beri kesempurnaan.
melindungi milyaran kaki dari tajamnya kerikil jalanan.
menjaga dari setiap goresan duri, dan bahaya jalanan, sungguh mulia.
Siapa yang tahu dibalik pengorbanan dan kemuliaanmu.
Diinjak-injak tanpa mencaci walau sudah melindungi.
Berkotor-kotor tanpa merengek minta dibasuh walau sudah menghiasi.
Kokohmu telah memberi manfaat walau tanpa pamrih.
Siapa yang mengingatmu walau sudah berjuang bersama mencapai ujung jalan? sungguh keji....
Jika kau telah tergores dan terluka engkau tidak menangis...
Tapakmu tidak lagi sempurna karena penuh bekas luka...
Pada akhirnya terabaikanlah nasibmu ...
Sepatu tua....
Keelokanmu kini telah sirna dimakan kerasnya zaman...
Keindahanmu dahulu tidak lagi tersisa dan dilupakan..
Tinggal jejak-jejak busuk menjijikkan...
Sepatu tua....
Sepasang yang memberi keindahan kini tidak lagi dipuji.
Dibuang dan tidak dikenal lagi
telah ternoda...
Terbuang dari kemewahan...
tiada arti lagi...
Siapa yang tidak mengenalmu?
Wahai sepasang sepatu
tua-muda, kaya-miskin, orang desa-orang kota, penguasa -budak.
Semua mengejar berlomba-lomba mencarimu.
Rumah-rumah dipenuhi tumpukan pasang-pasangan
tidak ada yang luput darimu, dari jangkauan pengawasanmu
Sepasangan sepatu memberi keindahan
yang cacat kau tutupi beri kesempurnaan.
melindungi milyaran kaki dari tajamnya kerikil jalanan.
menjaga dari setiap goresan duri, dan bahaya jalanan, sungguh mulia.
Siapa yang tahu dibalik pengorbanan dan kemuliaanmu.
Diinjak-injak tanpa mencaci walau sudah melindungi.
Berkotor-kotor tanpa merengek minta dibasuh walau sudah menghiasi.
Kokohmu telah memberi manfaat walau tanpa pamrih.
Siapa yang mengingatmu walau sudah berjuang bersama mencapai ujung jalan? sungguh keji....
Jika kau telah tergores dan terluka engkau tidak menangis...
Tapakmu tidak lagi sempurna karena penuh bekas luka...
Pada akhirnya terabaikanlah nasibmu ...
Sepatu tua....
Keelokanmu kini telah sirna dimakan kerasnya zaman...
Keindahanmu dahulu tidak lagi tersisa dan dilupakan..
Tinggal jejak-jejak busuk menjijikkan...
Sepatu tua....
Sepasang yang memberi keindahan kini tidak lagi dipuji.
Dibuang dan tidak dikenal lagi
telah ternoda...
Terbuang dari kemewahan...
tiada arti lagi...
Post a Comment for "PUISI SEPASANG SEPATU TUA"