Benarkah Membayar Persembahan Persepuluhan Menempatkan Kita Berada Di Bawah Hukum Taurat?
Ada yang berpendapat membayar persepuluhan itu 1000 persen batal. Yang lain berkata tidak usah bayar perpuluhan karena persepuluhan adalah untuk Bani Lewi yang melayani yang dipilih dari kedua belas suku Israel. Ada pula yang mengutip ayat-ayat lain untuk menguatkan dan membenarkan argumennya baik dari perjanjian lama maupun perjanjian baru.
Sebelum anda terjebak dalam argumen dari beberapa orang dengan mengutip ayat dari perjanjian lama maupun perjanjian baru, sebaiknya anda lebih baik perbanyak baca Alkitab dengan hati nurani yang murni sebagai referensi untuk membangun iman yang murni.
Banyak yang pro dan kontra perihal perpuluhan. Ada yang mengutip dari perjanjian baru untuk membenarkan pendapat tersebut dan juga dari perjanjian lama. Firman Tuhan tidak pernah salah dan tidak ada cacatnya. Belajar dari kitab suci adalah hal yang terbaik untuk menguji setiap kebenaran.
Memang ada banyak pendapat yang bermunculan. Biar tidak bingung kita baca dulu ayatnya.
1 Korintus 6:19
Apakah kamu tidak tahu bahwa tubuhmu adalah bait Roh Kudus, yang ada di dalam kamu, yang kamu terima dari Allah, dan bahwa dirimu bukanlah milikmu sendiri?
2 Korintus 6:16
Dan, kesepakatan apakah yang ada antara Bait Allah dengan berhala-berhala? Sebab, kita adalah Bait Allah yang hidup, seperti firman Allah, “Aku akan tinggal di dalam mereka dan berjalan di antara mereka, dan Aku akan menjadi Allah mereka, dan mereka akan menjadi umat-Ku.”
Orang Kristen harus sepakat bahwa tubuhnya adalah bait Allah, Rumah Tuhan. Bukan bangunan yang dibangun oleh tangan manusia atautempat yang didirikan oleh tangan manusia. Di bait (tubuhmu) inilah Tuhan tinggal.
Kisah Para Rasul 7:44 (AYT) Nenek moyang kita memiliki Kemah Kesaksian di padang belantara, seperti yang Allah perintahkan ketika berbicara kepada Musa, untuk membuatnya sesuai dengan gambaran yang telah ia lihat.
Kisah Para Rasul 7:48 (AYT) Namun, Yang Mahatinggi tidak tinggal dalam rumah yang dibuat oleh tangan manusia, seperti yang dikatakan oleh nabi,
Kisah Para Rasul 7:49 (AYT) ‘Langit adalah takhta-Ku dan bumi adalah tumpuan kaki-Ku. Rumah apakah yang akan kamu bangun bagi-Ku?’ Allah berfirman, ‘Atau, apakah tempat peristirahatan-Ku?
Pada jaman perjanjian lama, Tuhan tinggal dibait suci yang didirikan oleh orang yang dipilih untuk mendirikannya supaya nama Tuhan tetap tinggal disana.
Kisah Para Rasul 7:44 (AYT) Nenek moyang kita memiliki Kemah Kesaksian di padang belantara, seperti yang Allah perintahkan ketika berbicara kepada Musa, untuk membuatnya sesuai dengan gambaran yang telah ia lihat.
Kisah Para Rasul 7:46 (AYT) Daud mendapatkan kasih karunia di hadapan Allah dan minta untuk mendapatkan tempat kediaman bagi Allah Yakub.
Kisah Para Rasul 7:47 (AYT) Akan tetapi, Salomo yang membangun sebuah rumah bagi Dia.
Jadi jaman itu, bait suci masih berupa fisik dan itu disebutkan bayangan yang akan datang sebab YESUS Kristus penggenapannya.
Nehemia 10:39
Sebab, orang-orang Israel dan orang-orang Lewi harus membawa persembahan khusus dari gandum, anggur, dan minyak ke bilik-bilik itu. Di sana, ada peralatan-peralatan tempat suci, para imam yang melayani, para penjaga pintu gerbang, dan para penyanyi. Kami tidak akan mengabaikan bait Allah kami.”
Pada masa itu, persembahan-persembahan ke bait suci harus dilaksanakan, mengingat disana ada peralatan-peralatan bait suci dan juga para imam yang melayani.
Ulangan 12:5 (AYT) Namun, kamu harus mencari tempat bagi TUHAN, Allahmu di tengah-tengah sukumu untuk menegakkan nama-Nya, dan pergilah ke sana.
Ulangan 12:6 (AYT) ke sanalah kamu harus membawa kurban bakaran, persembahan persepuluhan, persembahan khusus, persembahan nazar, persembahan sukarela, dan persembahan anak-anak sulung baik dari sapimu dan dombamu.
Maka, jelaslah, mengapa orang Israel pada zaman itu di-HARUS-kan membawa persembahan-persembahan ke bait suci. Sebab, mereka tidak boleh mengabaikan bait Allah tempat dimana nama TUHAN DITERGAKKAN.
Bagaimana dengan Orang Kristen.
Haruskan membawa persepuluhan?
Kalau kita membaca kitab perjanjian baru, sebenarnya tidak ada penekanan untuk membawa persembahan-persembahan seperti yang dilakukan oleh orang Israel apalagi mengenai persembahan persepuluhan.
Kita harus tahu dan sadar betul bahwa tubuh kita adalah bait TUHAN dimana nama TUHAN ditegakkan, tempat TUHAN meletakkan kepala. Didalam tubuh kita inilah terdapat perkakas bait suci, imam yang melayani BAPA Yeng telah mempersembahkan korban bagi ALLAH (Yesus Kristus = IMAm Besar).
Didalam tubuh kita inilah harusnya terdapat barang-barang Kudus seperti yang dimaksudkan dalam perjanjian lama. Itu sebabnya Tuhan Yesus meminta kita mempersembahkan Tubuh kita ini seutuhnya karena kitalah bangunan bait suci yang sesungguhnya. Yesus telah meletakkan dasar yang teguh dan bermeterai supaya Ia tetap tinggal disana.
2 Timotius 2:19 (TB) Tetapi dasar yang diletakkan Allah itu teguh dan meterainya ialah: "Tuhan mengenal siapa kepunyaan-Nya" dan "Setiap orang yang menyebut nama Tuhan hendaklah meninggalkan kejahatan."
Ibrani 10:5 (AYT) Karena itu, ketika Kristus datang ke dalam dunia, Ia berkata, “Kurban dan persembahan tidak Kau inginkan, tetapi sebuah tubuh telah Kau siapkan bagi-Ku;
Ibrani 10:8 (AYT) Setelah Kristus mengatakan, “Kurban dan persembahan, serta kurban bakaran dan kurban penghapus dosa tidak Engkau inginkan, dan tidak berkenan kepada-Mu,” (yang dipersembahkan sesuai dengan Hukum Taurat)
Itu sebabnya para rasul Yesus Kristus tidak pernah menerapkan ini dalam ibadah-ibadah.
Roma 12:1 (AYT) Karena itu, Saudara-saudara, oleh kemurahan Allah, aku memohon kepadamu, supaya kamu mempersembahkan tubuhmu sebagai persembahan yang hidup, yang kudus dan yang berkenan kepada Allah; itulah penyembahanmu rohanimu.
Rasul Tuhan Yesus, hal persembahan itu adalah tubuh yang Kudus, sebab didalam tubuh inilah harus terdapat barang-barang Kudus seperti halnya yang terdapat di bait Tuhan.
Mengenai pemberian, Paulus menuliskan 2 Korintus 9:5 (AYT) Karena itu, aku berpikir perlu untuk mendesak saudara-saudara ini pergi lebih dahulu kepadamu dan mempersiapkan pemberian yang telah kamu janjikan sebelumnya. Dengan demikian, pemberian itu siap untuk menjadi pemberian sukarela, dan bukan karena terpaksa.
Bagaimana dengan Maleakhi 3:10.
Jika diperhatikan Maleakhi 3:6 (AYT) “Sebab, Akulah TUHAN, Aku tidak berubah. Oleh sebab itu, kamu, hai Keturunan Yakub, tidak akan dilenyapkan.
Maleakhi 3:10 (AYT) “Bawalah seluruh persepuluhan itu ke rumah perbendaharaan supaya ada makanan di rumah-Ku. Kemudian, ujilah Aku sekarang dalam hal ini,” TUHAN semesta alam berfirman, “apakah Aku tidak akan membukakan tingkap-tingkap langit untukmu dan mencurahkan berkat kepadamu sampai penyimpanannya tidak cukup?”
Disini jelas dikatakan : Kamu, hai keturunan Yakub.
Keturunan Yakub sampai hari ini mereka yang belum percaya Yesus Kristus, masih tetap beribadah di bait suci secara fisik tetap melakukan persembahan-persembahan seperti peraturan di perjanjian lama. Mereka masih memakai pola ibadah diperjanjikan lama dimana dalam pelaksanaan ibadah harus memiliki: bait suci (bangunan fisik), harus ada korban, imam dan peralatan bait suci.
Bagi orang percaya, hal-hal lahiriah ini sudah digenapi oleh TUbuh Yesus ketika Ia menjadi korban untuk selama-lamanya.
Ibrani 10:1 (AYT) Karena Hukum Taurat hanya memiliki bayangan tentang hal-hal baik yang akan datang dan bukan gambaran sesungguhnya dari hal-hal itu, maka dengan kurban-kurban yang sama, yang mereka persembahkan terus-menerus setiap tahun, hukum itu tidak akan pernah dapat menyempurnakan mereka yang datang mendekat.
Dalam ibadah kepada Tuhan, barang-barang lahiriah seperti mezbah persembahan, bangunan bait suci, imam-imam, korban-korban (Lembu, sapi, dan korban-korban lainnya) tidak diperlukan lagi, karena Yesus telah menggenapkan semuanya itu sekali untuk selama-lamanya.
Ibrani 10:5 (AYT) Karena itu, ketika Kristus datang ke dalam dunia, Ia berkata, “Kurban dan persembahan tidak Kau inginkan, tetapi sebuah tubuh telah Kau siapkan bagi-Ku;
Maleakhi 3:10 (AYT) “Bawalah seluruh persepuluhan itu ke rumah perbendaharaan supaya ada makanan di rumah-Ku. Kemudian, ujilah Aku sekarang dalam hal ini,” TUHAN semesta alam berfirman, “apakah Aku tidak akan membukakan tingkap-tingkap langit untukmu dan mencurahkan berkat kepadamu sampai penyimpanannya tidak cukup?”
Simak satu persatu bagian yang ditandai:
1. Bawalah seluruh persepuluhan itu ke rumah perbendaharaan
Apabila kita perhatikan bahasan diawal, bahwa "Kita-lah bait Allah (2 Korintus 6:16) yang sesungguhnya.
Dalam perjanjian lama, setiap orang Israel diperintahkan untuk membawa persembahan-persembahan ke Bait Allah (lahiriah). Disinilah tempatnya persembahan-persembahan itu. Dapat kita ambil kesimpulan bahwa perbendaharaan itu tempatnya diBait Allah.
Sekarang, kita kembali ke 2 Korintus 6:16 bahwa kitalah Bait Allah yang sesungguhnya. Berarti kita adalah tempat perbendaharaan itu atau bendaharanya Tuhan.
Sebab dalam ibadah kita tidak lagi harus ke Yerusalem sebab Bait Allah Adalah Tubuh Kita
Yohanes 4:20 (AYT) Nenek moyang kami menyembah di gunung ini, tetapi bangsa-Mu mengatakan bahwa Yerusalemlah tempat orang harus menyembah.”
Yohanes 4:21 (AYT) Yesus berkata kepadanya, “Percayalah kepada-Ku, hai perempuan! Akan tiba saatnya ketika bukan di gunung ini ataupun di Yerusalem orang menyembah Bapa.
Yohanes 4:23 (AYT) Namun, akan tiba saatnya, yaitu sekarang, penyembah-penyembah benar akan menyembah Bapa dalam roh dan kebenaran; sebab Bapa menuntut yang seperti itu untuk menyembah Dia.
Yohanes 4:24 (AYT) Allah adalah Roh dan mereka yang menyembah Dia harus menyembah-Nya dalam roh dan kebenaran.”
YESUS telah menggenapi ibadah-ibadah menurut cara hukum taurat sehingga kita boleh datang dan memuliakan Tuhan dimana saja, tidak digunung-gunung dan tidak juga di Yerusalem tetapi didalam roh dan kebenaran. Yesus adalah Imam Agung PENGANTARA Doa, persembahan kita kepada Allah.
Ibrani 5:6-7 (AYT) Di bagian lain Ia juga berkata, “Engkau adalah Imam untuk selama-lamanya, menurut peraturan Melkisedek.”
Dalam hidupnya sebagai manusia, Yesus mempersembahkan doa maupun permohonan dengan ratapan dan air mata, kepada Dia yang dapat menyelamatkan-Nya dari kematian. Dan, Ia didengar karena kesalehan-Nya.
Dalam point' pertama dalam Maleakhi 3 10 bahwa kita adalah Rumah perbendaharaan itu. Apa yang ada pada kita kita kelola dengan baik dan semuanya untuk kemuliaan Tuhan.
Kelanjutannya nanti kita bahas dibagian terakhir
2. Supaya ada makanan di rumah-Ku.
Dalam poin yg kedua ini, disebut : Supaya ada makanan di rumah-Ku. Saya ingatkan kembali 2 Korintus 6:16(b)
Sebab, kita adalah Bait Allah yang hidup, seperti firman Allah, “Aku akan tinggal di dalam mereka dan berjalan di antara mereka, dan Aku akan menjadi Allah mereka, dan mereka akan menjadi umat-Ku.”
Kita dan semua orang percaya dan yang menerima Nama-Nya (Yesus) adalah Bait Allah Yang Hidup atau rumah Tuhan. Segala yang kita punya, kita miliki adalah milik Tuhan yang Tuhan sudah percayakan. Dan sebagai rumah bendahara Tuhan, apa yang kita miliki kita harus kelola dengan baik dan semuanya untuk kemuliaan Tuhan.
1. Bait Allah yang adalah Tubuhmu harus diperhatikan dengan baik semua "kebutuhannya" dan kebutuhan keluarga dan seisi rumahmu.
2. Semua yang telah diterima tidak semua untuk dimakan harus dipisahkan apa yang menjadi benih. Benih bukan untuk dimakan tetapi untuk ditabur 2 Korintus 9:5, 10 (AYT) Karena itu, aku berpikir perlu untuk mendesak saudara-saudara ini pergi lebih dahulu kepadamu dan mempersiapkan pemberian yang telah kamu janjikan sebelumnya. Dengan demikian, pemberian itu siap untuk menjadi pemberian sukarela, dan bukan karena terpaksa.
Sekarang, Ia yang menyediakan benih bagi penabur dan roti sebagai makanan, akan menyediakan dan melipatgandakan benihmu untuk ditabur dan akan memperbanyak hasil-hasil kebenaranmu.
Untuk jumlah pemberian sesuai yang diputuskan hatinya/ sukarela tidak ada paksaan. 2 Korintus 9:7 (AYT) Setiap orang harus memberi seperti yang telah ia putuskan dalam hatinya, bukan dengan dukacita atau di bawah paksaan karena Allah mengasihi orang yang memberi dengan sukacita.
Siapakah yang menerima persembahan itu?
Yang berhak menerima persepuluhan adalah
1. Orang-orang yang butuh makan. Dalam ayat itu bahwa tujuan persepuluhan adalah untuk persediaan makanan dirumah Tuhan. Jadi prakteknya, karena orang-orang percayalah rumah Tuhan yang dimaksud,tentu mereka sendiri yang pegang persembahan itu untuk mengelolanya. Orang percayalah (Bait Tuhan) yang berhak atas uang yang dimaksud sebagai persepuluhan itu, bukan dikasih ke gedung gereja lalu dikelola orang lain yang malah tidak tahu kemana uangnya. Orang-orang percayalah pengelola uangnya sebagai bendaharanya Tuhan sebab apa yang ada pada orang percaya adalah milik Tuhan yang sudah dipercaya untuk mengelolanya
Berikan benih itu kepada orang yang tepat, yakni orang-oramg miskin.
Matius 25:34-40 (AYT) Kemudian Raja akan berkata kepada mereka yang di sebelah kanan-Nya, ‘Marilah, kamu yang diberkati oleh Bapa-Ku, warisilah Kerajaan yang disediakan untukmu dari permulaan dunia.
Karena ketika Aku lapar, kamu memberi Aku makan. Aku haus dan kamu memberi Aku minum. Aku orang asing, dan kamu mengundang Aku masuk.
Aku telanjang dan kamu memakaikan Aku pakaian. Aku sakit dan kamu menengok Aku. Aku di penjara dan kamu datang kepada-Ku.’
Lalu, orang-orang benar itu akan menjawab-Nya, ‘Tuhan, kapan kami melihat Engkau lapar dan memberi-Mu makan, atau haus dan memberi-Mu minum?
Kapan kami melihat Engkau seorang asing dan mengundang Engkau masuk, atau telanjang dan memakaikan Engkau pakaian?
Kapan kami melihat Engkau sakit atau di penjara dan kami datang kepada-Mu?’
Raja itu akan menjawab, ‘Aku mengatakan yang sebenarnya kepadamu, sebagaimana kamu melakukannya terhadap satu dari saudara-saudara-Ku yang paling kecil ini, kamu melakukannya untuk-Ku.’
Lalu bagaimana juga dengan Matius 23:23
Ayat ini satu-satunya dalam perjanjian baru yang mencatat tentang persepuluhan dan dipakai sebagai dasar untuk menarik persepuluhan kepada jemaat.
Matius 23:23 (TB) Celakalah kamu, hai ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi, hai kamu orang-orang munafik, sebab persepuluhan dari selasih, adas manis dan jintan kamu bayar, tetapi yang terpenting dalam hukum Taurat kamu abaikan, yaitu: keadilan dan belas kasihan dan kesetiaan. Yang satu harus dilakukan dan yang lain jangan diabaikan.
Kalau mau jujur, tidak ada dalam ayat ini yang memerintahkan orang Kristen/orang percaya untuk membayar persepuluhan. Ayat ini sebuah kecaman kepada ahli-ahli taurat, orang-orang farisi dan orang-orang munafik yang kita tahu mereka beribadah diBait Allah (fisik) yang memang jelas harus membayar persepuluhan untuk orang-orang yang melayani ibadah.
Kalau anda adopsi ini dalam ibadah untuk menerapkan persembahan persepuluhan, sama saja Anda menyetujui, bahwa orang percaya bukan bait Allah tapi bangunan gerejalah bait Allah.
Jika orang percaya/ Kristen, percaya bahwa Bangunan gerejalah bait Allah, silahkan bawa perpuluhan ke gedung gereja dan adopsi semua tata cara ibadah Yahudi, yakni harus ada korban binatang, persembahan-persembahan, Imam yang melayani, meja sajian, ada ruangan-ruangan khusus.
Itu sama saja tidak menghargai korban Yesus, ketika ia menjadi korban sekali untuk selama-lamanya dan Yesus adalah Imam Agung. Yesus telah menggenapi semua pola ibadah yang dilakukan oleh orang Israel.
Orang Israel pada umumnya belum menerima YESUS, jadi tata ibadah diBait Allah itu akan berjalan demikian juga persepuluhan. Dan itu harus tetap dilakukan karena imam mereka tetap melayani bagi mereka.
Kenapa Pendeta memungut Perpuluhan kepada Jemaat?
Seorang mantan satanis bernama Jonas Lukuntu membuat sebuah pernyataan yang mengerikan sebenarnya jika persembahan- persembahan dan perpuluhan diteriakkan didalam gereja.
Dalam Matius 6:1-2 (AYT) “Waspadalah dalam melakukan kewajiban agamamu di hadapan manusia, untuk dilihat oleh mereka. Jika demikian, kamu tidak akan menerima upah dari Bapamu yang di surga.
Karena itu, ketika kamu memberi sedekah, jangan membunyikan trompet di hadapanmu seperti yang orang-orang munafik lakukan di sinagoge-sinagoge dan di jalan-jalan supaya mereka dipuji orang lain. Aku mengatakan yang sebenarnya kepadamu bahwa mereka sudah menerima upahnya.
Yesus mengecam ahli Taurat, orang-orang farisi, orang-orang Saduki mereka adalah orang-orang yang menjalankan hukum taurat termasuk persepuluhan akan tetapi mereka melupakan hal yang paling penting yaitu Keadilan, Belas kasihan dan kesetiaan.
Tidak heran ini juga yang terjadi didalam gereja. Pada dasarnya gereja menjalankan aturan yang harusnya bukan untuk mereka. Apakah mereka lupa bahwa Bait Allah itu adalah orang percaya?
Dengan ayat ini banyak pendeta menarik persepuluhan. Padahal mereka bukanlah imam, bukan yang mempersembahkan korban penghapus dosa atau sebagai PENGANTARA kepada Bapa, bukan pula yang mempersembahkan doa-doa orang percaya kepada Allah. Semua orang percaya sama dihadapan Tuhan, bisa langsung kepada Allah.
Pertanyaan, mengapa pendeta merasa berhak atas persepuluhan, sebab jabatan imam tidak ada lagi, Yesuslah Imam Agung?
Yang tanpa pendeta-pendeta ini, orang-orang percaya bisa berdoa secara langsung kepada Bapa.
1. Pendeta mengutip Matius 23:23 karena menganggap bahwa pendeta melayani Tuhan dirumah Tuhan. Padahal orang percayalah Rumah Tuhan. Itu sebabnya, banyak terjadi penyelewengan didalam gereja, sebab secara hukum taurat mereka bukanlah orang Lewi yang berhak atas jabatan imam. Pendeta menyalahgunakan jabatan imam yang bukan bagian mereka, sebab jabatan imam sudah diambil oleh Yesus untuk selama-lamanya.
2. Menganggap Gedung gereja adalah bait Allah sehingga Persembahan harus dibawa ke gedung gereja. Pendeta lupa atau pura-pura lupa Jemaatlah Bait Allah dan jemaat/orang percayalah yang mengelola apa yang mereka terima / apa yang Tuhan percayakan dari apa yang dihasilkan dari pekerjaan mereka.
3. Kekeliruan dalam memahami makna bait Allah, sehingga pendeta memfokuskan pembangunan gedung gereja (fisik) sehingga lupa bahwa yang perlu dibangun adalah manusia (bait Allah sesungguhnya) termasuk memperhatikan orang-orang miskin (kecil/hina)
4. Pendeta sengaja menyelewengkan atau menipu jemaat untuk memuaskan keinginan dagingnya lalu mengutip ayat ini supaya persembahan persepuluhan dapat mengalir dengan deras.
Harus diakui, banyak pendeta yang menarik persembahan dari jemaat untuk memperkaya diri sendiri. Bahkan boleh dikatakan ahli taurat, orang-orang farisi lebih baik kelakuannya dari sebagian pendeta. Orang farisi membayar persepuluhannya sesuai hukum taurat dimana mereka beribadah di bait Allah, ada jabatan imam dan memang dari suku Lewi.
Pendeta bukan imam, bukan suku Lewi tetapi memakan persepuluhan. Padahal dalam ayat 23, Yesus mengecam, kecaman kepada ahli taurat, orang farisi supaya mereka membayar perpuluhan tetapi juga tidak melupakan keadilan, belas kasih dan kesetiaan.
Dalam ayat itu ditekankan supaya ada keadilan, belas kasihan, dan kesetiaan kepada mereka dari orang-orang hina ini.
.Kenyataan di gedung gereja dan orang-orang yang melayani di gedung gereja ada banyak pendeta yang memeras jemaatnya dengan dalil persepuluhan. Mereka memungut persembahan dan persepuluhan dari mereka yang sudah miskin, dengan menarik perpuluhan akan membuat jemaatnya semakin miskin dan menderita.
Pendeta yang demikian selalu menciptakan kebodohan bagi jemaatnya dengan asal mengutip ayat Alkitab untuk pembenaran tipuannya. Jemaat diperas sampai kering.
Jemaat harus tahu, pada saat Pendeta meneriakkan bawa persembahan - persembahan, Persepuluhan, jemaat sedang dibodohi karena itu akan bertentangan dengan ayat ini Matius 6:2 (AYT) Karena itu, ketika kamu memberi sedekah, jangan membunyikan trompet di hadapanmu seperti yang orang-orang munafik lakukan di sinagoge-sinagoge dan di jalan-jalan supaya mereka dipuji orang lain. Aku mengatakan yang sebenarnya kepadamu bahwa mereka sudah menerima upahnya.
Jemaat harus tahu kemana harus memberi dan tepat sasaran. Orang percayalah Bait Allah itulah yang diperhatikan.
1. Membantu Orang miskin
Matius 25:40 (AYT) Raja itu akan menjawab, ‘Aku mengatakan yang sebenarnya kepadamu, sebagaimana kamu melakukannya terhadap satu dari saudara-saudara-Ku yang paling kecil ini, kamu melakukannya untuk-Ku.’
Matius 25:45 (AYT) Kemudian, Ia akan menjawab mereka, “Aku mengatakan yang sebenarnya kepadamu, sebagaimana kamu tidak melakukannya terhadap satu dari mereka yang paling kecil ini, kamu tidak melakukannya kepada-Ku.’
Sasaran bantuan orang percaya bukan kepada Pendeta yang sudah kaya raya. Sebab ada diantara pendeta tersebut yang menjual ayat demi keuntungannya. Tega memeras jemaat padahal tidak pernah diperhatikan.
2. Penginjilan
Penginjilan itu adalah tanggung jawab iman sebab amanat agung itu berlaku bagi semua orang percaya.
1 Korintus 9:16 (AYT) Karena, jika aku memberitakan Injil, aku tidak memiliki alasan untuk bermegah karena kewajiban itu ada atasku. Celakalah aku, jika aku tidak memberitakan Injil.
Jangan sampai salah dalam pemberian, merasa memberi kepada Tuhan tetapi Tuhan tidak menerima. Tuhan menerima persembahan jemaat jika diberikan pada orang-orang yang dicatat dalam Matius 25 tersebut atau saudara membantu orang-orang dalam penginjilan.
Tidak semua pendeta murni untuk penginjilan sekalipun bawa embel-embel amanat agung. Kalau tergerak, perhatikanlah orang-orang yang benar-benar terbebani dalam penginjilan. Bukan untuk maksud memperbanyak orang masuk gedung gereja supaya lebih banyak orang yang bisa diperah.
Ini sudah terbukti saudaraku. Gereja mengutus anggotanya untuk membuka pos pelayanan, terutama yang dipelosok, persembahan disetor ke pusat, padahal jemaat orang-orang susah. Disaat mereka butuh bantuan, tidak diperhatikan padahal pusat sudah makan uang persembahan mereka. Pendeta Mamon tersebut hanya ingin setoran.
Perbuatan inilah yang dikecam Yesus, mereka menarik perpuluhan tetapi tidak memperdulikan orang susah bahkan dari mereka yang sudah diperas.
Post a Comment for "Benarkah Membayar Persembahan Persepuluhan Menempatkan Kita Berada Di Bawah Hukum Taurat?"