Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Apakah Iman Anda Di Bangun Hanya Berada Pada Saat Batas Masalah?


Berkat membangun mezbah bagi Tuhan.

Mungkin anda bingung dengan judul diatas. Apakah iman saudara hanya berada pada batas masalah? Ada banyak pengalaman bahwa pernyataan diatas benar-benar tejadi dan dialami oleh banyak orang.  Kita sering hidup nyaman saat semuanya baik-baik saja. Disaat itu kita terlena karena merasa tidak ada yang begitu penting untuk dipikirkan dan diselesaikan. Kita hanya dipaksa berpikir keras saat masalah datang menghampiri. Kita dipaksa mau tidak mau mencari akar penyebab masalah supaya kita bisa menemukan solusi yang tepat. Itu manusia berpikir saat terdesak.


Kenapa saya kasih judul apakah iman kita hanya sebatas masalah? Karena masih banyak iman karbitan, saat genting saja iman dipakai. Sudah diujung tanduk iman baru diaktifkan. Saat semuanya baik-baik saja tidak ada yang mengkonfrontir iman kita sudah level mana. Apakah level kentang atau level kacang atau level biji sesawi. Terkadang kita sering cuek kepada sesuatu termasuk pada iman. Entah pun itu hal sepele yang berimbas mungkin membuat kita menghadapi masalah besar. Saat semuanya berjalan baik hidup kita tenang karena terlalu menikmati keadaan tersebut, sehingga kita melupakan sesuatu yang sangat prioritas karena menganggap itu bagian yang bisa dilakukan nanti. Kita menunda karena kita lebih fokus terhadap perkara yang kita nikmati.


Datang menghadap Tuhan adalah prioritas sebagai orang Kristen tak terbatas kapan dan dimana pun berada saat undangan Tuhan datang, wajib merespon. Itu menjadi sebuah pertanda bahwa ada informasi penting bagi anda. Tuhan sedang memberi isyarat bagi anda sebagai kendali diperjalanan anda. Anda tidak bisa bekerja sendirian sebagai single fighter, karena kemungkinan terjerumus sangat berpeluang jika tidak melibatkan Tuhan. Kesibukan dan rutinitas kita seringkali mengabaikan undangan ini padahal kalau kita menyadari sesungguhnya undangan itu adalah tuntunan Tuhan atas hidup kita. Kita seringkali mengabaikan atau berkata tunggu dulu aku masih sibuk atau belum waktunya menyembah. Nanti saja sepulang kerja atau pada saat kebaktian Minggu.


Satu kali kita menolak, rasanya ada rasa bersalah karena tidak merespon, kedua kali, ke-tiga kali kita merasa jadi biasa saja. Semakin terbiasa mengabaikan panggilan Tuhan kepekaan kita terhadap suara Tuhan semakin berkurang. Lama-lama kita jadi biasa dengan kebiasaan itu dan kita pun semakin jauh dari Tuhan. Jika kita semakin jauh dari Tuhan, doa kita pun berubah hanya jadi rutinitas, jangan sampai tidak berdoalah. Kerinduan itu semakin hari semakin jauh, ujungnya kerohanian kita semakin kering.


Bila ini terjadi, kita tidak lagi hidup dalam tuntunan Tuhan. Kita akhirnya jalan sendirian dan benar-benar single fighter. Anda tahu, jika kita tidak berjalan dengan tuntunan Tuhan, kira-kira apa gambaran yang akan anda alami ditengah perjalanan hidup Anda? Banyak diantara kita yang tidak sadar bahwa jika kita tidak dituntun oleh tangan Tuhan kita akan banyak mengalami benturan, kegagalan dan hal yang membuat anda frustasi. Disini pun orang banyak yang tidak sadar. Mereka terus berjalan dan melakukan usaha mereka layaknya seperti menjaring angin


Pengkhotbah 1:14
Aku telah melihat segala perbuatan yang dilakukan orang di bawah matahari, tetapi lihatlah, segala sesuatu adalah kesia-siaan dan usaha menjaring angin.



Dan memang pada hakikatnya segala usaha jika tidak dibarengi dengan doa yang tulus kepada Tuhan, suatu saat pasti menghadapi masalah. Capek aja rasanya



Mengapa saya katakan iman yang hanya sebatas masalah?


Saat semua dihadapan kita tidak mengalami masalah, biasanya kita masih tenang-tenang saja. Tanpa doa pagi juga semua masih berjalan, tanpa doa malam juga kita tetap diberkati. Tapi saya punya pertanyaan kepada pembaca: berapa lama kondisi itu bertahan jika tanpa doa, tanpa tuntunan Tuhan? Doa mempertahankan keadaan anda tetap berada dalam titik sentris dan tetap menjadi baik serta terpelihara dengan baik. Kalaupun setelah sekian lama anda telah memutus hubungan dengan Tuhan, anda jarang-jarang bahkan memutus hubungan dengan Tuhan, tetapi keadaan anda masih baik-baik, itu karena amunisi yang selama ini anda bangun masih tersisa. Tetapi sebenarnya, seperti pelita yang berisi minyak, dan minyaknya terus berkurang pada waktunya pelitanya akan padam dan gelaplah seluruh hidupmu.


Beruntung jika karena dari semula anda dipilih dengan kasih karunia-Nya yang sempurna, dengan penuh kesadaran anda bisa segera berdiri dan kembali mengoreksi diri anda akan kesalahan-kesalahan yang sudah anda lakukan. Karena kebaikan Tuhan selalu berlaku bagi orang yang mau mengakui kesalahan dan kelalaian dan bangkit untuk memperbaiki diri.


Seringkali kita lumpuh saat kita sampai pada bagian menikmati. Orang yang kesulitan dan menghadapi masalah akan selalu berhati-hati dengan hidupnya. Menjaga hidupnya akan selalu terhubung dengan pemelihara hidupnya. Mereka ini takut akan kehilangan sesuatu dari hidupnya jika mereka mengabaikan Tuhan paling tidak kehilangan damai sejahtera. Penting sekali menjaga damai sejahtera terutama saat menghadapi masalah  janganlah sampai hilang.



Manusia sangat rentan dengan perubahan. Cepat lupa diri dan melupakan pencipta dan pemberinya begitu ia berada dipuncak kesuksesan. Setiap kali manusia diuji saat ia berada di atas, saat itu juga ia merasa berada di atas angin. Ada ungkapan yang mengatakan, jangan merasa diatas angin. Orang yang merasa diatas angin akan cepat melayang seperti orang mabuk. Begitu jatuh, gedebuk seperti buah nangka. Bagaimana tidak, begitu angin datang seketika itu terlena lupa buritan eh daratan. Ia lupa juga bahwa masih saja kakinya berpijak pada bumi. Namun begitu badai menerjang ia terjatuh dan tercampak.


Ketika semua sudah hancur saat yang sama ia menjerit kepada Tuhan minta pertolongan. Kata tetangga saya : kemana saja ia selama ini? Bertapa jawabku. Ia masuk gua cari wangsit 🤪🤪🤪


Setelah jatuh ia mengulang kisah lama nostalgia bersama dengan Tuhan. Keintiman mejadikan kita hidup dalam tuntunan Tuhan. Banyak rahasia yang diberitahukan kepada kita saat kita tunduk kepada Tuhan. Saat ia undang untuk bangun mezbah, lakukan saja.


Yesaya 48:5
maka Aku memberitahukannya kepadamu dari sejak dahulu; sebelum hal itu menjadi kenyataan, Aku mengabarkannya kepadamu, supaya jangan engkau berkata: Berhalaku yang melakukannya, patung pahatanku dan patung tuanganku yang memerintahkannya.



Tuhan kita sangat detail. Dari perkara kecil pun dia beritahukan apalagi perkara yang besar. Hal yang sama yang pernah Ia sampaikan kepada bangsa Israel umatnya itu, hal itupun tetap berlaku bagi kita umat Kristen yang mau tunduk dan mau bangun mezbah. Jangan baru menjerit setelah masalah datang karena kita lalai akan tanggungjawab kita yaitu membangun iman kita.


Mungkin anda pengalaman, anda beriman setelah kesulitan mendapatkan sesuatu dari Tuhan. Sebab segala usaha dan upaya telah dilakukan semuanya mentok, mati suri. Setelah dengar kotbah anda harus beriman supaya mendapatkan sesuatu yang baru barulah anda belajar membangun iman anda kepada Tuhan. Tidak masalah dan tidak ada yang salah. Jika anda beriman hari ini karena anda punya masalah yang tidak teratasi mau tidak mau itulah pilihan akhir jalan terbaik. Yang perlu anda perhatikan jangan setiap anda tidak ada solusi dan ada masalah yang tidak terpecahkan anda baru belajar beriman. Ada tidak ada masalah tetaplah bangun iman dan kepercayaan kepada Tuhan supaya setiap saat dan setiap waktu kebaikan Tuhan terus bekerja dalam hidup anda.


Hal yang paling penting yang harus Anda pelihara adalah iman jangan sampai intensitasnya berkurang. Iman timbul dari pendengaran firman Kristus. Kapan tergerak berdoa, menyembah.... Lakukanlah. Bergaul dengan Firman supaya selalu dapat pewahyuan. Jangan mendekat kepada Tuhan hanya ketika ada masalah. Kalau begitu yang terjadi, sulit hidup anda. Kejarlah Perkenanan Tuhan.


Buat hidupmu supaya senantiasa bergantung kepada Tuhan. Hanya dengan cara itu anda tidak dapat mengabaikan setiap kali Tuhan mengundang anda bersekutu dengan-Nya. Jika anda merasa sanggup dengan mengandalkan kekuatan anda, maka anda akan mengurangi intensitas hubungan anda dengan Tuhan.


Itu sama halnya dengan ini:

Anda mungkin orang yang susah mengampuni. Menahan pengampunan sama halnya kita menahan banyak berkat mengalir pada kita. Jika kita ingin mengalami kemerdekaan kita harus relakan hati kita melepaskan pengampunan supaya kita lega dan tenang damai sejahtera. Menahan pengampunan bisa juga menghalangi berkat. Berkat tidak melulu berbicara dengan uang. Banyak aspek berkaitan dengan berkat: berkat kesehatan, berkat keluarga, berkat anak cucu dlsb. Makanya kita harus senantiasa menjaga hati jangan sampai menyelipkan sesuatu yang tidak berkenan kepada Tuhan. Untuk anda bisa lepas dari kepahitan anda harus selalu bergantung kepada Tuhan. Menjaga hati tidaklah mudah. Ada harga mahal disana dan tanpa pertolongan Tuhan, siapa yang bisa menjaga hati tidak tercemari?


Atau:
Anda dalam kesulitan keuangan, tapi dengan iman anda harus taat kepada Tuhan untuk bayar perpuluhan. Disini pun anda dengan ketaatan harus melakukan bagian ada yaitu melakukan firman Tuhan. Anda lepaskan saja persembahan anda supaya ada dasar bagi anda untuk bergantung dan mempercayai Tuhan. Jadi intinya : buat anda selalu bergantung kepada Tuhan sebab itulah dasar anda beriman kepada Tuhan bahwa Tuhan menolong anak-anakNya yang berharap kepada-Nya.


Pesan dari tulisan: Jangan anda beriman, membangun mezbah saat terkena masalah, diluar itu anda hidup santai menikmati dengan cara anda sendiri. Iman tidak dibangun diatas masalah tetapi dibangun setiap hari setiap waktu diatas firman Tuhan yang mengajarkan bagaimana hidup dengan cara yang berkenan kepada Tuhan.


Post a Comment for "Apakah Iman Anda Di Bangun Hanya Berada Pada Saat Batas Masalah?"