Untuk Apakah Saya Diciptakan? - Tuhan Menikmati Penyembahan
Meletakkan penyembahan dihadapan Tuhan |
Mungkin ada yang bertanya: untuk apa saya diciptakan ke dalam dunia ini? Dan mungkin pertanyaan ini adalah pertanyaan yang sudah kesekian kalinya keluar dari mulut kita. Tentu ada alasan kenapa sampai kalimat ini keluar dari mulut seseorang. Tak perlu diselidiki karena kita sudah tahu jawabannya.
Tuhan tidak pernah iseng lalu kurang kerjaan buat nyiptain manusia jika tidak ada tujuannya yang jelas. Tuhan tahu persis untuk apa dan tujuan apa ada di dunia ini.
Seorang yang membangun rumah tentu ada tujuan mengapa harus membangun rumah. Sebodoh-bodohnya manusia pasti tahu apa tujuan dia mendirikan rumah tersebut
Awalnya Tuhan menciptakan manusia supaya bisa membangun persekutuan, komunikasi, hubungan dengan ciptaan Nya. Rupanya Tuhan ingin sekali bercakap-cakap dengan manusia. Apakah karena Tuhan kesepian? Tidak. Tuhan ingat bahwa kita adalah rekan kerjaNya dan sekutu-Nya. Tujuan awal itu Tuhan tidak pernah rombak tetap tujuannya membangun hubungan... Hubungan... Serta hubungan..., begitupun saat saya...kamu....anda...you... dan kita diciptakan, Tuhan terus berusaha membangun komunikasi tak peduli berapa kali menolaknya dan buang muka dari hadapanNya. Tuhan tetap sabar menunggu walaupun manusia tetap mengabaikan karena keegoisannya. Mengabaikan Tuhan yang berbicara karena merasa tidak butuh, tidak menganggap Dia penting. Seperti halnya jika ada seseorang mengajak berbicara tetapi terlalu sibuk dengan chat, menganggap lawan bicara tidak penting sama sekali, lalu cuek dalam kesibukannya.
Apakah pernah memikirkan perasaan Tuhan saat kita tanpa sadar bahkan sadar benar Dia sedang menunggu kita berbicara kepada-Nya, tetapi tetap mengabaikan-Nya?
Kasih karunia itu selalu tersedia selagi masih ada kesempatan bagi kita hidup di dunia ini. Ia selalu dengan sabar menantikan bilamana kita akan sadar bahwa kita membutuhkan dan kembali mencari Dia.
PERKENANAN TUHAN.
Kata "perkenanan" bisa diartikan dengan bersedia, membuka kesempatan, memberi peluang. Beberapa Minggu yang lalu, kata "Perkenanan" tiba-tiba muncul dalam pikiran saya ketika penyembahan berlangsung. Saya tidak selalu ingat kata ini, malah kadang tidak muncul sama sekali walau dalam doa. Tetapi hari itu kata ini sangat mendominasi seluruh pikiran saya akhirnya berpikir harus mengejar supaya bisa sampai disana. Saya percaya bukan tanpa alasan kata"perkenanan" lahir dalam doa secara tiba-tiba. Adalah sesuatu yang harus kita aktifkan (sulit mencari kata yang pas yang lebih mendalam) menurut saya.Di hari berikutnya kata ini muncul
kembali dan saya pikir ini suatu tuntunan untuk mencapai sebuah goal. Dari kata ini saya belajar tentang sesuatu yang harus diselaraskan dan diseimbangkan. Jangan sampai saya kehilangan momen walaupun arahnya sudah jelas. Tapi kadang kitanya bingung apa yang harus kita lakukan. Memahami hanya sebuah kata tidaklah mudah. Walaupun kata itu jelas arahnya tapi penentuan atas respon dan reaksi kita apakah bisa selaras mencapai perkenanan itu? Jangan-jangan kita salah, gitu kan?
Apakah TUHAN BERKENAN PADA SAYA?
Apakah Tuhan sudah berkenan pada saya atau jangan-jangan Tuhan menuntut saya harus berkenan. Atau Tuhan sedang mengarahkan saya untuk "berkenan" kepada-Nya?
Maka bacalah ulasan saya sedikit dari pemahaman saya. Semoga tepat sasaran. Dan jika pembaca merasa ada yang kurang, bisa bantu saya...
Perkenanan tidak selalu terjadi. Dari apa yang saya baca dan pahami dari apa yang dituliskan rasul Paulus, Perkenanan, itu sifatnya periodik sesuai waktu Tuhan. Tuhan yang menentukan kapan Ia akan berkenan.
2 Korintus 6:2
Sebab Allah berfirman: "Pada waktu Aku berkenan, Aku akan mendengarkan engkau, dan pada hari Aku menyelamatkan, Aku akan menolong engkau." Sesungguhnya, waktu ini adalah waktu perkenanan itu; sesungguhnya, hari ini adalah hari penyelamatan itu.
Sebab Allah berfirman: "Pada waktu Aku berkenan, Aku akan mendengarkan engkau, dan pada hari Aku menyelamatkan, Aku akan menolong engkau." Sesungguhnya, waktu ini adalah waktu perkenanan itu; sesungguhnya, hari ini adalah hari penyelamatan itu.
Saya meyakini apa yang ditulis Paulus ini, berkaitan erat dengan kedekatan sebuah hubungan dimana kita terlibat dan selalu terkoneksi dengan Tuhan melalui komunikasi-komunikaai yang intens dan berkualitas. Ada nilai yang berharga yang kita harus berikan yang membuat Tuhan bisa senang sehingga Ia sampai terkesan akhirnya kata "perkenanan' ini hadir. Berkenan di hati-Nya.
Biasanya sesuatu yang kita prioritaskan akan mendapat apresiasi yang berbeda dari hal biasa-biasa yang biasa kita lakukan. Memang, benar kasih karunia itu free/gratis tapi untuk sesuatu yang upnormal ada harga yang harus dibayarkan dari harga normal.
Biasanya sesuatu yang kita prioritaskan akan mendapat apresiasi yang berbeda dari hal biasa-biasa yang biasa kita lakukan. Memang, benar kasih karunia itu free/gratis tapi untuk sesuatu yang upnormal ada harga yang harus dibayarkan dari harga normal.
Apakah perkenanan ini penting? Jelas. Ini kalau saya menyebutnya sebagai mobilitas, sebab merupakan akses istimewa yang Tuhan berikan. Perkenanan hanya bagi orang-orang yang diperkenankan. Ibaratnya kalau kita punya decking kita mendapatkan sesuatu lebih cepat dari yang kita duga karena diberi hak istimewa. Hak istimewa ya dapatnya dari orang yang kita anggap/ kita dianggap istimewa dan yang pasti memiliki hubungan spesial dengan kita, yang kita sering ajak bicara (sharing)
Itu sebabnya perkenanan itu sifatnya periodik karena kita dikenaan atau tidak sangat bergantung bagaimana kita merespon dengan ketaatan setiap perintah yang datang dari Tuhan dan itu dimulai dari Penyembahan. Kita tidak bisa memaksa Tuhan supaya kita dapat berkenan, semua dimulai dari respon kita. Tunggu saja dan terus berusaha mengejarnya.
MELETAKKAN PENYEMBAHAN DIHADAPAN TUHAN DAN MEMBUAT TUHAN MENIKMATI PENYEMBAHAN KITA.
Ketika kita menerima Yesus sebagai Tuhan dan Juru Selamat, Tuhan menganugerahi kita Roh Kudus. Gunanya apa?
Roh Kudus adalah ROH ALLAH/Roh YESUS sebagai METERAI. Anda bisa cari apa gunanya meterai. Tapi saya singkat saja, meterai berguna sebagai tanda keabsahan/kepemilikan. Bagi orang Kristen peranan Roh Kudus sangat penting karena Roh Kudus-lah tanda pengenal kita.
Oke, sampai disini paham ya?
2 Korintus 1:21-22 (TB) Sebab Dia yang telah meneguhkan kami bersama-sama dengan kamu di dalam Kristus, adalah Allah yang telah mengurapi,
memeteraikan tanda milik-Nya atas kita dan yang memberikan Roh Kudus di dalam hati kita sebagai jaminan dari semua yang telah disediakan untuk kita.
Perkenanan Tuhan sangat bergantung pada Penyembahan dan bagaimana kita hidup termasuk cara merespon setiap firman dan perintah Tuhan. Orang Kristen tidak cukup menghadap Tuhan dengan Doa, harus dilengkapi pujian dan penyembahan dalam Roh dan kebenaran. Yohanes 4:24
Allah itu Roh dan barangsiapa menyembah Dia, harus menyembah-Nya dalam roh dan kebenaran."
Tuhan yang orang Kristen sembah adalah Roh, bukan dzat dan bukan juga manusia. Makanya saat orang Kristen terima Yesus sebagai Tuhan dan Juru selamat, Ia memberikan Roh Kudus-Nya sebagai meterai. Jadi asyik kan. Bangga? Ya harusnya bangga. Anda baru diterima kerja di perusahaan saja, begitu dikasih card ID anda senangnya luar biasa apalagi yang punya alam semesta yang terima anda, kasih ID sebagai identitas surga. Jangan disia-siakan.
Karena Tuhan orang Kristen adalah Roh wajib hukumnya menyembah Yesus dalam ROH dan KEBENARAN. Jika roh yang ada dalam diri manusia menyembah kepada Yesus yang adalah Roh maka koneksinya akan cepat terhubung mengalahkan jaringan 4G atau 10G. Kenapa harus dengan Roh? Karena ada banyak hal rahasia dari Tuhan yang tidak bisa ditangkap, diungkapkan dan dipahami oleh manusia jasmani kecuali roh itu sendiri yang menyatakannya. Kita bisa dengan mudah menangkap sinyal-sinyal sorga terhadap sesuatu saat kita aktifkan roh untuk menyembah dalam Roh dan kebenaran, mungkin sebagai Doa, Firman, hikmat atau kalimat-kalimat yang mengarahkan kita kepada suatu janji atau sesuatu yang membangun rohani, atau sebuah iman atau sebuah pemahaman baru tentang kebenaran Tuhan dan banyak hal yang tidak mungkin saya jelaskan disini. Intinya menyembah dalam roh dan kebenaran tidak membuat kita menjadi sesat seperti yang sering dituduhkan orang yang tidak memahami peranan penyembahan.
Kharismatik itu sesat, begitu katanya! Melakukan firman Tuhan kok bisa jadi sesat, dari mana rumusnya? Yang tidak menyembah yang sudah jelas-jelas tidak melakukan firman Tuhan tidak dibilang sesat. Oke gak masalah, hidup adalah pilihan mau hidup benar atau tidak. Mau jadi penyembah atau pembangkang, mana baiknyalah menurut mereka.
Pernah enggak berpikir, bagaimana supaya penyembahan kita benar-benar berkenan kepada Tuhan?Atau sebaliknya sudah berupaya menyembah tapi rasanya penyembahan begitu kering? Mungkin hujan belum turun jadinya kering. Atau pernah merasakan bahwa penyembahan anda benar-benar tulus dan anda merasakan dan sangat yakin bahwa penyembahan yang anda naikkan sedang Tuhan nikmati? Rasanya ya meleleh hati ini sambil terurai air mata.
Penyembahan membuat hati kita meleleh dihadapan Tuhan dan menyadari kita bukanlah siapa-siapa dan tidak ada apa-apanya hanya manusia yang perlu dikasihani. Meletakkan penyembahan dihadapan Tuhan, bahwa kita serius dengan Tuhan. Kita meletakkan kepercayaan kita sepenuhnya hanya kepada Tuhan, bukan karena didasari embel-embel lain namun kita menyadari Dialah segala-galaNya. Kita mencari Dia karena kerinduan.
Mazmur 91:14
"Sungguh, hatinya melekat kepada-Ku, maka Aku akan meluputkannya, Aku akan membentenginya, sebab ia mengenal nama-Ku.
"Sungguh, hatinya melekat kepada-Ku, maka Aku akan meluputkannya, Aku akan membentenginya, sebab ia mengenal nama-Ku.
Penyembahan dalam roh dan kebenaran selalu membuka hal-hal baru yang sebelumnya tidak pernah kita rasakan, bisa dirasakan. Yang belum pernah terjadi, Tuhan lakukan, yang tidak pernah kita tahu, jadinya tahu. Penyembahan mengarahkan kita kepada hubungan yang lebih dalam sehingga hati kita hanya terpaut kepada-Nya, impactnya banyak hal-hal yang tidak kita tahu, diajariNya. Bagaimana membangun kerohanian dan bagaimana kita dituntun untuk berkata-kata dalam doa dan iman.
Meletakkan penyembahan dihadapan Tuhan maksudnya kita tidak terpengaruh dengan sekitar kita, kiri kanan kita, kita tidak peduli dengan apa kata orang disebelah kita. Kita ya fokus aja buat nyenengin TUHAN karena kita rindu dan ingin berkenan kepada Tuhan. Kita pokoknya hanya mau Tuhan saja. Kita hanya ingin bagaimana supaya penyembahan itu berkenan dihadapan Tuhan.
Penyembahan yang berkenan dihadapan Tuhan adalah penyembahan dengan arahan dan Tuntunan dari Roh Kudus. Penyembahan yang tidak hanya berfokus sesuai dengan kebutuhan kita.
Boleh saja menyembah karena suatu kebutuhan, tetapi begitu masuk dalam pujian dan penyembahan itu, biarkan penyembahan itu berjalan dipimpin oleh Roh Kudus. Apa yang Tuhan taruh dihati Anda, katakan itu sebagai bentuk penyembahan dan doa kepada Tuhan maka Anda akan melihat perbedaannya.
Sensasinya pasti berbeda ketika kata per kata, kalimat per kalimat karena tuntunan bersumber dari Roh Kudus. Setiap ucapan akan menjadi iman, kekuatan dan pengharapan. Biarkan itu terus terjadi dalam penyembahan anda karena akan seperti aliran air dalam hidup anda yang memberi ketenangan dan kesejukan dihati Anda. Misalnya, pada saat doa, Tuhan hadirkan sebuah lagu dalam hati anda, tetapi menurut kita Nyanyian itu tidak sesuai kebutuhan kita dan kita merasa bukan itu jawaban yang kita butuhkan. Jangan menolak untuk menyanyikannya. Taati dulu Roh Kudus lalu nyanyikan. Resapi kata perkata, kalimat per kalimat terus nyanyikan berulangkali sampai menemukan sesuatu maksud Tuhan disana. Pasti ada dan sebenarnya itulah jawaban dari masalahmu, itulah tuntunan Tuhan buatmu.
Saya membaca, perkenanan Tuhan turun saat kita hidup dalam ketaatan termasuk bagian yang kita sepelekan dalam doa dan penyembahan. Tuhan memberikan materai buat kita supaya identitas kita jelas, ketika kita membangun hubungan dengan-Nya, Roh-Nya sebagai identitas atau pengenal itu akan mengarahkan untuk berkata-kata kepada Dia sesuai dengan Firman Tuhan bukan kata-kata yang lahir dari keinginan.
Kedalaman hati kita kepada Dia, bisa kita nilai dari bagaimana cara kita menyembah Dia, merespon Dia. Tidak mungkin donk orang yang tidak bisa merespon bisa menyembah dengan tingkat kedalaman. Apalagi sering mengabaikan hal-hal sepele padahal dari hal yang kita anggap sepelelah yang apabila kita asah kepekaan kita untuk mendengar, melihat dan memahami maksud Roh, Tuhan akan nyatakan hal-hal yang besar untuk mengerjakan hal yang besar pula. (Berlanjut dengan>>>>≥>>>>MEMPERSIAPKAN TEMPAT PERHENTIAN KEKAL DI SORGA)
Sepertinya kita perlu tahu kata-kata ini:
Orang Kristen yang hanya datang diam duduk (3D), mati, berharap masuk sorga. Orang Kristen yang datang, duduk, menyembah Tuhan, bertepuk tangan, mengangkat tangan, berbahasa Roh, ketika mati masuk sorga. Itu wajar.
Post a Comment for "Untuk Apakah Saya Diciptakan? - Tuhan Menikmati Penyembahan"