Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Tertangkap dalam Penglihatan, Mengeram Dalam Mimpi


Selalu gagal tetapi tidak pernah menyerah

Orang yang melihat gambar ini tidak akan memberikan arti apa-apa atau dampak apa-apa. Sekilas terlihat tidak ada bedanya dengan kerangka bangunan yang biasa terlihat di pinggir jalan atau persimpangan. Ia hanya sebuah bangunan yang berproses yang belum tahu kulitnya seperti apa apalagi isinya dan finishingnya.

Ah,,, sudah.... mengapa membahas design yang belum jelas, disana juga banyak bangunan bahkan yang lebih ganteng dan membahenol membuat mata terbelalak ingin memilikinya. Itu sebuah anggapan yang masih prediksi yang tidak tahu siapa yang diajak bertukar pikiran sekedar memberikan pencerahan,. Imajinasi liar itu tiba-tiba datang kadang menemani kita saat kita sedang sendirian atau mungkin sedang bersama seseorang yang tidak bisa diajak untuk sekedar nimbrung membahas isi di kepala.


Lanjutkan saja....
Kata-kata ini yang mungkin pas buat saya yang tidak bisa melihat walau sejengkal pun hidup saya didepan. Saya hanya seorang pemimpi yang berusaha mengejarnya kalau-kalau saya dapat mengejarnya dan mendapatkannya. Tidak ada ungkapan yang pas selain kata-kata motivasi untuk sekedar berharap mimpi jadi kenyataan. Mungkin saja Tuhan berkenan, supaya saya terus mengejarnya dan memeluknya. Tenang.... Pelukannya begitu banyak untukmu.


Eh...ngomong-ngomong jangan ditinggalkan gambar diatas lalu berusaha putar haluan...dan berusaha kabur.
Tidak berniat melupakan, hanya karena mengikuti nafsu yang datangnya tiba-tiba... Agar tersalurkan... Supaya penat itu terhalau.


Kembali ke layar monitor...
Kerangka bangunan yang tidak tahu designnya tapi tahu fungsinya... itu lebih baik dari pada tahu designnya tapi tidak tahu fungsinya, sama seperti seorang nenek yang baru saja mengumpulkan barang bekas dirumahnya, meski tidak tahu digunakan untuk keperluan apa, membuat saya menghapal ulang mimpi itu.


Dari kejauhan diujung jalan sana,...tiba-tiba  bangunan yang berproses ini tertangkap lensa kamera mataku...
Berusaha mengeluarkan kamera handphoneku karena datangnya tanpa direncanakan, untuk mengabadikan potret dirinya yang menghipnotis saya, ingat bahwa saya sedang berjalan dikendarai oleh seseorang didepanku... akhirnya saya memilih mengurungkan niat.


Dari beberapa informan yang sempat bicara sama saya seminggu yang lalu, memberitahukan saya, akan ada menara doa sehingga desainnya akan dibuat sekat-sekat, jadi seperti private room agar orang bisa doa pribadi dengan leluasa ..
Kata di sekat-sekat memang seperti tidak pas karena kesannya seperti rumah petak atau bedengan.

Tapi kata ini bisalah mewakili arti yang lebih interior tetapi style deluxe-exclusive...agar tetap terlihat merakyat, menyederhanakan walau pengertiannya lebih inklusif.
Bayangan saya mengarahkan tangan saya menulis untuk membuat bangunan itu menjadi deluxe-exclusive. Maaf teman jangan lihat terjemahannya yang mungkin acak aduk yang membuatmu harus tersenyum.

Kejadian itu membuat saya terbangun dari tidurku yang walau tidak nyenyak karena arus lalu lintas pikiran membuat saya harus sering terbangun. Anggaplah saya sedang bermimpi dan mimpi ini membuat saya terbangun dan dibuatnya terkejut dan terheran-heran, sebab saya tidak pernah berpikiran jauh kesana.


Sesuatu yang tidak menarik jika saya panjang lebar bercerita, tapi isinya kosong....
Setiap tulisan usahakan punya isi dan nilai. Sampah saja ada nilainya apalagi tulisan yang datangnya bukan dari dapur tetapi dari pikiran. Kasihlah walau sedikit inspirasi agar pembaca bisa terinspirasikan.


Jadi begini,,, bro/sis/mbok/nyai...
Kalau salah anggap saja isi tulisan yang lagi halu, tetapi kalau menurut kalian ini benar tolong di verifikasi.

Ini adalah tulisan IMAN....
Jadi, bukan tulisan kaleng-kaleng atau kaleng-kaleng yang suka bawa orang ya.
Nancap dari jalan raya, masuk gang...
Terlihatlah bangunan itu...
Imajinasi saya langsung terkoneksi karena sinyalnya kencang banget...
Maklum pake tol langit, lebih cepat sinkronisasinya dari sinyal 3g karena ini generasi 4.0 lebih maju dari generasi milenial..


Mulut saya sedikit  berguman pelan....
TUHAN.....
Saya pengen ngantor disana....so what? Sejak kapan hasrat itu datang?
Otak jalannya semakin kencang dan semakin liar. Biarin saja...
Siapa tahu ini siasat menyenangkan diri jadi sedikit agak halu. Tapi jangan salah sangka!



Jangan bilang saya obsesi....
Saya bukan type orang yang obsesi. Saya tuh orangnya fleksibel, kredibel, faktual, berkarakter dan dapat diverifikasi....
Nilai saya jelek-nyungsep untuk mata pelajaran obsesi....
Jangan bilang saya lebih obsesi dari obsesi.
Saya juga kerja dengan kantor Segede Gaban.....


Bukan itu tujuan saya.....
Saya sudah cukup puas dengan kantor gede. Masalahnya jiwa saya bukan kantor gede, tetapi kepada panggilan bathin.
Panggilan bathin lebih dalam dari panggilan obsesi..


Dari mata turun ke bathin...
Saya ajak orang yang bersama saya, ayo kebelakang sebentar,...
Ngapain, sahutnya...
Ayolah, kataku...
Saya mau foto itu bangunan....
Dengan semangat dia turuti maunya saya... Hasrat harus tersalurkan... Begitu saya menganggap... Jangan salahnya selalu di kita.... Sekalipun ia tidak berpihak, setidaknya sudah bertindak. Gayung bersambut....


Dapatlah gambar diatas...
Jadi, gambar diatas adalah destiny saya selanjutnya ya semoga yang paling Patent dari yang terpatent...setelahnya saya akan tulis dibagian akhir .....
Meskipun yang men-imajinaai saya karena melihat dari depan, yang ada digambar malah dari belakang,...
Gambar depan memang bukan full view...karena yang akan tampak hanya bagian ujung dengan induknya. Karena ini teka-teki... Yang belum terpecahkan...


Sadar kualitas hamba ini tidak bisa diandalkan, saya bukan siapa-siapa dan tidak ada apa-apanya...saya hanya orang yang suka mengadu.,.kalau- kalau saya meraihnya. Berusaha mengerjakan apa yang yang kira-kira bisa saya kerjakan....
Hanya saja....
Apakah kualifikasi saya bisa menduduki tanah yang sudah tertangkap mata ini dan bisa mengerami mimpi itu?
Hanya TUHAN yang tahu...


Bangunan itu mengajarkan saya makna...Mungkin ini benar....
Bahwa akan banyak orang-orang yang berasal dari sana menjadi orang-orang yang hebat?
Kalau Tuhan menghendaki mungkin saja. Karena Tuhan tidak akan menahan orang hebat muncul kepermukaan.


Beberapa Minggu yang lalu hatiku berbunga-bunga,
Dan ternyata hati yang berbunga tantangannya banyak dan juga berat. Ternyata jadi bunga itu tidak enak ya pemirsah. Banyak binatang yang mengerumuni. Dari binatang yang lembut seperti kupu-kupu, sampai yang menusuk seperti lebah. Atau dari yang garing Seperti kumbang sampai yang menjijikkan seperti lalat.


Ditengah hati yang berbunga, tetapi dibumbui juga dengan snapshot hidup. Benar-benar perpaduan cita rasa Nusantara. Tetapi intinya nano-nano.


Suatu waktu di langit samudera Indonesia.

Suatu waktu, waktu melakukan kunjungan kerja ke bumi raflesia, yang saat itu sedang terjadi sebuah kasus kecil yang harus diselesaikan. Seorang teman yang merupakan bagian dari kasus itu bercerita pada saya: saya itu sudah dari bulan sekian saya mau berhenti kerja, tetapi di bapak ini tidak tidak mengijinkan saya untuk berhenti. Eh jadinya ujungnya begini.


Inilah mungkin cara Tuhan supaya saya berhenti, coba saya dulu berhenti saat itu tidak akan seperti ini. Eh.... Kamu yang tidak mengerti cara Tuhan,,,,, kamu yang berbuat salah bilangnya itu cara Tuhan. Murahan sekali anda buat mengukur cara Tuhan bekerja dari pemahaman yang keliru dan kesalahan yang anda perbuat?. Mengakui kesalahan dan minta ampun kepada Tuhan itu cara yang membuat anda akan terlihat lebih gentleman dan lebih bernilai. Masakan kesalahan anda bagian rencana Tuhan?

Saya sudah lama sekali berniat bagaimana cara saya keluar dari tempat saya bekerja. Kalau cuma keluar, gampang saja. Tinggalkan surat pengunduran diri di bagian HRD, tunggu dan akan segera diproses.

Prosesnya memang gampang, tapi setelah itu apa yang harus kita perbuat dan bagaimana kelanjutannya?... Bagian ini paling sulit dan harus dipersiapkan matang-matang.
Saya "begebuk" mempersiapkan diri saya, supaya saya tidak "mati konyol" ditengah pertempuran dan persaingan sengit.


Saya bilang sama teman saya " saya sudah lama ingin cepat keluar dari pekerjaan ini, tapi yang saya lakukan adalah terus membangun diri sambil menanti kapan akan tiba waktunya Tuhan membawa saya keluar." Saya tidak terburu-buru lalu memaksa waktu dan Tuhan untuk mendukung saya supaya cepat keluar.


Wacana saya sudah hampir dua tahun ingin keluar dari kerjaan saya, target saya hanya sepuluh tahun waktu itu buat mengabdi, dan ini sudah meleset jauh. Saya lihat belum ada keberpihakan kepada keinginan sekaligus kebutuhan saya. Tetapi tetap percaya, karena saya memegang prinsip orang yang menabur pasti menuai.

Mazmur 126:6 (TB)  Orang yang berjalan maju dengan menangis sambil menabur benih, pasti pulang dengan sorak-sorai sambil membawa berkas-berkasnya.


Menunggu bukanlah perkerjaan yang mengasyikkan, bukan pula membosankan, tetapi memilukan, menyakitkan. Kalau cuma sekedar membosankan, saya bisa lakukan yang bisa membuat saya tidak bosan, dengan membeli es krim sambil buat note-note untuk di pajang di website. Saya sanggup menghalau rasa bosan dan itu juga yang saya lakukan bertahun-tahun lamanya. Nah kalau yang ini, kepedihan apa obatnya coba?


Menjejaki seribu jalan belum tentu membuatku terhindar dari rasa pedih  akibat rasa  menunggu. Saya pikir saya begitu banyak kehilangan waktu yang harusnya bisa saya pakai untuk banyak hal. Itu sebabnya ketika orang-orang meninggalkan kami ketika mereka mendapat peluang, hati terasa miris. Menunggu hari dan kesempatan berpihak, itu membuat hati teriris bagai sembilu.


Sekian tahun lamanya berjuang tapi masih jalan di tempat. Begitu saya memandang sebuah bangunan berkerangka besi itu, rasanya saya di tarik untuk memikirkan walau tidak tahu kepastiannya. Dan olehnya sampai muncul pula tulisan ini, siapa tahu ada nilai dan sejarah didalamnya. Ah....semoga bukan hanya penglihatan yang sebentar lagi akan lupa. Lebih baik mimpi itu menjadi kenyataan, walau kenyataan 0,00001 persen atau mimpi, walau tidak dierami tetapi menghasilkan kehidupan.

Jangan terlalu dipikirkan....
Begitulah cara supaya tidak berakhir kecewa....

Post a Comment for "Tertangkap dalam Penglihatan, Mengeram Dalam Mimpi"